Koordinator Penanaman Modal pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Jepara (DPMPTSP Jepara), Endang Purwaningsih menyebutkan, angka Rp 1,8 triliun itu merupakan jumlah akumulasi. Masing-masing dari investasi pemilik modal asing (PMA) dan pemilik modal dalam negeri (PMDN) selama Juli-September 2024.
Rinciannya, investasi PMA sebesar Rp 1,52 triliun dari 1.482 proyek. Sedangkan dari PMDN nilainya sebesar Rp 334 miliar dari 1.610 proyek.
“Angkanya meningkat dibanding triwulan II,” sebut Endang kepada Murianews.com, Selasa (12/11/2024).
Pada triwulan II nilainya hanya Rp 651 miliar. Rinciannya, investasi dari PMA sebesar Rp 540 miliar dari 470 proyek. Sedangkan PMDN sebesar Rp 111 miliar dari 444 proyek.
Angka itu meningkat disbanding triwulan I yang hanya sebesar Rp 569 miliar. Rinciannya, investasi PMA sebesar Rp 434,7 miliar. Sedangkan investasi PMDN sebesar Rp 134,4 miliar.
Khusus PMA pada triwulan III, sektor industri barang dari kulit dan alas kaki nilainya mencapai Rp 643 miliar. Kemudian industri tekstil nilainya mencapai Rp 570 miliar dan industri lainnya Rp 95 miliar.
Sedangkan sektor perdagangan dan reparasi nilainya mencapai Rp 35 miliar. Kemudian sektor industri kayu nilainya sebesar Rp 15 miliar.
Murianews, Jepara – Investasi Jepara, Jawa Tengah, terus mengalami kenaikan. Pada triwulan ke III tahun ini, nilainya sudah tembus Rp 1,8 triliun.
Koordinator Penanaman Modal pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Jepara (DPMPTSP Jepara), Endang Purwaningsih menyebutkan, angka Rp 1,8 triliun itu merupakan jumlah akumulasi. Masing-masing dari investasi pemilik modal asing (PMA) dan pemilik modal dalam negeri (PMDN) selama Juli-September 2024.
Rinciannya, investasi PMA sebesar Rp 1,52 triliun dari 1.482 proyek. Sedangkan dari PMDN nilainya sebesar Rp 334 miliar dari 1.610 proyek.
“Angkanya meningkat dibanding triwulan II,” sebut Endang kepada Murianews.com, Selasa (12/11/2024).
Pada triwulan II nilainya hanya Rp 651 miliar. Rinciannya, investasi dari PMA sebesar Rp 540 miliar dari 470 proyek. Sedangkan PMDN sebesar Rp 111 miliar dari 444 proyek.
Angka itu meningkat disbanding triwulan I yang hanya sebesar Rp 569 miliar. Rinciannya, investasi PMA sebesar Rp 434,7 miliar. Sedangkan investasi PMDN sebesar Rp 134,4 miliar.
Khusus PMA pada triwulan III, sektor industri barang dari kulit dan alas kaki nilainya mencapai Rp 643 miliar. Kemudian industri tekstil nilainya mencapai Rp 570 miliar dan industri lainnya Rp 95 miliar.
Sedangkan sektor perdagangan dan reparasi nilainya mencapai Rp 35 miliar. Kemudian sektor industri kayu nilainya sebesar Rp 15 miliar.
Sementara untuk.....
Sementara untuk PMDN, didominasi dari sektor industri perdagangan dan reparasi dengan nilai investasi sebesar Rp 104 miliar. Lalu industri mineral non logam senilai Rp 95 miliar, jasa lainnya sebesar Rp 38 miliar dan industri kayu senilai Rp 14 miliar.
Tahun 2024 ini Pemkab Jepara menargetkan investasi sebesar Rp 3,75 triliun. Namun sampai triwulan III ini baru mencapai Rp 1,8 triliun. Dengan adanya 23 sektor usaha yang ada, DPMPTSP melihat tren pertumbuhan investasi di Kota Ukir dalam posisi positif.
Tahun 2023 lalu, target investasi Pemkab Jepara sebesar Rp 3 triliun. Pada semester pertama, bahkan realisasinya sudah melampaui target, yakni sebesar Rp 4,3 triliun. Dengan rincian investasi PMA sebesar Rp 2 triliun dan PMDN sebesar Rp 2,3 triliun.
“Kami berharap tetap bisa mencapai target sampai akhir tahun nanti,” harap Endang.
Editor: Budi Santoso