Kali ini, salah satu ASN Museum RA Kartini Jepara diduga secara terbuka mendukung Calon Bupati-Wakil Bupati nomor urut 2, Witiarso Utomo-Muhammad Ibnu Hajar (Wiwit-Hajar).
Video dugaan pelanggaran netralitas ASN itu beredar di aplikasi WhatsApp. Murianews.com juga menerima video berdurasi 55 detik itu.
Di video itu, tampak dua mobil sport mewah bergambar identitas Wiwit-Hajar, mulai foto keduanya, logo, serta jargon mereka.
Untuk diketahui, Jumat (22/11/2024) merupakan agenda Wiwit-Hajar menggelar kampanye atau rapat terbuka di Lapangan Desa Ngabul, Kecamatan Tahunan.
Saat dikonfirmasi, Iwan Nugroho mengakui video itu adalah unggahannya. Namun, ia menyatakan bukan orang yang merekam video itu.
’’Itu yang bikin video si sopirnya itu. Saya lihat, terus saya dikirimi,’’ kata Iwan, Kamis (21/11/2024).
Murianews, Jepara – Lagi-lagi, Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Jepara, Jawa Tengah diduga melanggar netralitas.
Kali ini, salah satu ASN Museum RA Kartini Jepara diduga secara terbuka mendukung Calon Bupati-Wakil Bupati nomor urut 2, Witiarso Utomo-Muhammad Ibnu Hajar (Wiwit-Hajar).
Video dugaan pelanggaran netralitas ASN itu beredar di aplikasi WhatsApp. Murianews.com juga menerima video berdurasi 55 detik itu.
Di video itu, tampak dua mobil sport mewah bergambar identitas Wiwit-Hajar, mulai foto keduanya, logo, serta jargon mereka.
Video itu dipostingi di story WhatsApp dengan nama kontak Iwan Pengelola Museum RA Kartini. Dalam video itu, terdapat caption berbunyi ’’Cek dulu sblm di pake giat hari Jumat nanti’’.
Untuk diketahui, Jumat (22/11/2024) merupakan agenda Wiwit-Hajar menggelar kampanye atau rapat terbuka di Lapangan Desa Ngabul, Kecamatan Tahunan.
Saat dikonfirmasi, Iwan Nugroho mengakui video itu adalah unggahannya. Namun, ia menyatakan bukan orang yang merekam video itu.
’’Itu yang bikin video si sopirnya itu. Saya lihat, terus saya dikirimi,’’ kata Iwan, Kamis (21/11/2024).
Pengakuan Iwan
Semula, Iwan mengaku yang membuat postingan tersebut bukanlah dia, melainkan anaknya.
’’Itu kemarin dipakai anak saya, HP nya itu,’’ ujar Manajer Museum RA Kartini Jepara itu.
Namun tiba-tiba, pernyataan ASN Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Jepara itu berubah.
Dia mengaku sebagai pengunggah video itu. Namun, Iwan menyatakan bukan pembuat caption itu, ia hanya mengunggah pesan berisi video yang dikirimkan temannya tersebut.
’’Bukan (anak yang mengunggah). Itu kan, story di-copy paste, dikirim aja dari sopirnya. Di HP saya itu. Kan langsung di-copy paste saja itu. Jadi ada caption itu kita enggak bikin,’’ jelas dia.
Iwan juga mengaku tidak memiliki tendensi atau arah mendukung kepada Mawar (Wiwit-Hajar). Dia menyatakan hanya kagum dengan mobil tersebut.
“Sebenarnya kita tidak ikut-ikut (mendukung) ke sana. Kita hanya melihat gambar yang bagus, tidak ada tendensi ke sana,’’ katanya.
Langkah Bawaslu
Iwan berdalih hanya kagum dengan mobil mewah itu.
’’Mobil kok bagus, kita kan, orang kampung melihat mobil itu kan gumun (heran). Hanya terpesona mobilnya saja,” ungkap dia.
Terpisah, Ketua Bawaslu Jepara, Sujiantoko mengatakan baru menerima informasi itu. Ia pun langsung memproses informasi itu.
Sujiantoko mengatakan, Dia sudah memanggil satu orang untuk mengonfirmasi informasi itu.
’’Ini informasi awal. Bukan laporan atau temuan sehingga, kami meminta keterangan untuk informasi awal. Nantinya akan dilakukan konfirmasi untuk kebenaran informasi itu,’’ ucap Sujiantoko.
Editor: Zulkifli Fahmi