Libur Lebaran, Wisata Jepara Ditarget Dulang Pemasukan Rp 500 Juta

Murianews, Jepara – Momen libur lebaran Idulfitri menjadi yang paling ditunggu-tunggu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara. Sebab, masyarakat dipastikan akan menyerbu obyek-obyek wisata Jepara.

Momen libur lebaran juga menjadi waktu Pemkab Jepara untuk mendulang pendapatan dari sektor pariwisata. Pada libur lebaran Idulfitri 1446 H nanti, ditargetkan bisa mendulang Rp 500 juta.

”Tahun lalu pendapatan kita selama syawalan itu di angka Rp500 juta-an, tahun ini harapannya semoga sama lah seperti tahun lalu, syukur-syukur bisa lebih,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Jepara, Moh Eko Udyyono, Jumat (28/3/2025). 

Sebab di tahun 2025, kata dia, tren kunjungan wisatawan ke obyek wisata mengalami penurunan. Hal tersebut tidak hanya terjadi di obyek wisata yang dikelola oleh Pemkab, tetapi juga obyek wisata yang dikelola oleh desa. 

Dari target tersebut, jumlah pengunjung yang diharapkan datang ke tujuh obyek wisata yang dikelola Pemkab yaitu sekitar 30-40 ribu pengunjung selama libur lebaran. Dengan harga tiket Rp15 ribu per orang untuk dewasa dan Rp10 ribu per orang untuk anak-anak. 

”Kita kalau lihat trendnya, di 2025 ini wisatawan sedang turun. Bukan hanya di tempat kita, tetapi di obyek wisata desa seperti teluk awur, semat, itu juga turun di beberapa bulan ini,” ungkapnya. 

Eko mengatakan, sebenarnya terdapat delapan obyek wisata yang dikelola oleh Pemkab Jepara, yaitu Pantai Kartini, Pantai Bandengan, Pantai Benteng Portugis, Pantai Mororejo, Pulau Panjang, Kura-Kura Ocean Park, Museum RA Kartini, dan Goa Tritip. 

Berkoordinasi... 

”Tapi yang bisa menyumbang pendapatan baru  tujuh, Goa Tritip belum bisa kita tarik karcis wisata,” ujarnya. 

Kemudian untuk menjaga keamanan wisata selama libur lebaran, ia sudah berkoordinasi dengan pihak aparat. Di momen lebaran ini, pos penjagaan nantinya juga menyebar ke obyek wisata yang dikelola oleh desa. 

”Untuk keamanan kita sudah rapat berkali-kali dengan pihak terkait, bahkan polres sekarang nanti tidak hanya melulu di obyek wisata milik pemerintah, tetapi menyebar ke desa-desa,” pungkasnya.

Editor: Anggara Jiwandhana