Murianews, Jepara – Bupati dan Wakil Bupati Jepara akan melaksanakan program bupati ngantor di desa. Secara bergiliran, desa-desa akan dikunjungi untuk menyerap aspirasi.
Bupati Jepara, Witiarso Utomo atau Wiwit menyebut ada 16 desa dari 16 kecamatan yang dituju untuk dia berkantor. Program ini dilaksanakan mulai 15 April hingga 29 Juli 2025. Sebanyak 16 desa dipilih sebagai prototipe untuk pengembangan seluruh desa di Kabupaten Jepara ke depan.
Berikut 16 desa telah ditetapkan sebagai lokasi program Bupati Ngantor di Desa, 15 April - 29 Juli 2025:
- Desa Sumberrejo, Kecamatan Donorojo (15/4/2025)
- Desa Kunir (Kecamatan Keling)
- Desa Kaliaman (Kecamatan Kembang)
- Desa Sinanggul (Kecamatan Mlonggo)
- Desa Lebak (Kecamatan Pakis Aji)
- Desa Batealit (Kecamatan Batealit)
- Desa Menganti (Kecamatan Kedung)
- Desa Ngeling (Kecamatan Pecangaan).
- Desa Banyuputih (Kecamatan Kalinyamatan)
- Desa Kendengsidialit (Kecamatan Welahan)
- Desa Bungu (Kecamatan Mayong)
- Desa Ngetuk (Kecamatan Nalumsari)
- Desa Banjaragung (Kecamatan Bangsri)
- Desa Kedungcino (Kecamatan Jepara)
- Desa Krapyak (Kecamatan Tahunan)
- Desa Parang (Kecamatan Karimunjawa).
Setiap Selasa...
“Kegiatan ini akan dilaksanakan setiap hari Selasa pada tiap minggu,” ujar Wiwit.
Wiwit memastikan, kegiatan Ngantor di Desa ini bukan sekadar kunjungan seremonial saja. Tetapi ke depannya akan berjalan secara berkelanjutan dan diharapkan benar-benar mendatangkan kemanfaatan bagi pembangunan di desa.
Tak hanya mendengarkan aspirasi masyarakat secara langsung, lanjut Wiwit, sejumlah pelayanan publik juga akan dibuka. Antara lain pelayanan administrasi kependudukan, layanan KB, Posyandu, layanan perizinan mikro, hingga pemeriksaan kesehatan.
Nantinya lokasi pelayanan disesuaikan dengan kondisi desa, bisa di balai desa, Poliklinik Kesehatan Desa (PKD), atau tempat lain yang telah ditentukan. Semua akan dilaksanakan di program Ngantor di Desa.
Tak hanya itu, Bupati Jepara juga akan menyerahkan sejumlah bantuan sesuai kebutuhan desa di acara Ngantor di Desa ini. Kemudian juga melakukan kunjungan lapangan untuk meninjau kondisi infrastruktur seperti jalan, rumah tidak layak huni (RTLH), bangunan sekolah, serta mengecek potensi lokal seperti destinasi wisata dan produk unggulan desa.
Sebagai bentuk penguatan pembangunan desa yang berkelanjutan, setiap kegiatan Ngantor di Desa juga akan diisi dengan diskusi kelompok terpumpun atau Focus Group Discussion (FGD) bersama petinggi desa di wilayah tersebut, pihak kecamatan, dan instansi terkait.
“Di dalam FGD ini nantinya bertujuan untuk membahas potensi-potensi di desa tersebut yang bisa dikembangkan lebih lanjut,” ujarnya.
Penanggung Jawab...
Untuk memastikan efektivitas kegiatan Ngantor di Desa, Pemkab Jepara juga menunjuk penanggung jawab di setiap kecamatan yang terdiri dari Asisten Sekda, Kepala Dinas, dan para Camat. Para penanggung jawab ini bertugas menggali data, mendampingi desa, serta mengoordinasikan semua unsur dalam pengembangan potensi desa.
“Seluruh hasil penggalian potensi ini akan dievaluasi pada periode berikutnya dari program ini. Sehingga akan ada kesinambungan antara kunjungan dan implementasi program pembangunan,” kata politisi PDI Perjuangan itu.
Editor: Budi Santoso