Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jepara – Keresahan akan konflik lingkungan atau ekologis di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah dirasakan banyak pihak secara mendalam.

Salah satunya diungkapkan Teater Tukul Manfaat (Tuman) Universtias NU (Unisnu) Jepara dalam pentas produksi ke-20. Dalam pentas, Sabtu (17/5/2025) malam itu, mereka mementaskan naskah teater berjudul ”Pramakarya”.

Naskah itu menceritakan tentang kezaliman penguasa bernama Gowong. Diceritakan, Gowong dengan segala kuasa dan kerakusannya ingin menguasai Pulau Pramakarya yang memiliki kekayaan alam melimpah.

Dengan segala cara, Gowong menghasut masyarakat agar mau mengikuti pemikirannya. Dengan memunculkan simbol palu yang telah pecah, naskah itu ingin menunjukkan wujud ketidakadilan penguasa yang berujung pada kerusakan alam.

Pentas selama 60 menit itu berakhir dengan kesadaran sebagian warga yang mengetahui betapa zalimnya Gowong dalam berkuasa.

Warga berusaha menyatukan serpihan-serpihan palu bernama martil itu. Namun usaha mereka sia-sia.

Palu tetap saja tak bisa kembali utuh. Itu menyimbolkan sejatinya masih ada keserakahan-keserakahan di hati mereka.

Naskah garapan Tarisa Rahmi itu lahir atas keresahannya melihat konflik-konflik ekologi yang ada di Bumi Kartini.

Eksploitasi Alam... 

Komentar

Terpopuler