Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Jepara, Mudhofir menjelaskan detail pembagian tim tersebut.
Menurutnya, 16 dari 17 tim tersebut disebar ke seluruh kecamatan yang ada di Kota Ukir. Sedangkan satu tim lainnya adalah tim inti yang memonitor seluruh wilayah Jepara.
”Untuk Kecamatan Karimunjawa kita pantau secara online. Karena tidak memungkinkan tim ke sana,” kata Mudhofir, Jumat (6/6/2025).
”Karena kami harus punya laporan jumlahnya berapa, pemotongannya di mana saja. Hingga pagi ini, kami live streaming dengan teman-teman (16 tim) belum menemukan hewan kurban bermasalah,” ujar Mudhofir.
Mudhofir menyebutkan, pemotongan hewan kurban untuk hari ini terbilang sedikit. Masyarakat lebih banyak memilih berkurban besok atau lusa. Alasannya, hari Jumat ini dianggap terlalu singkat.
Murianews, Jepara – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara, Jawa Tengah, menunjukkan kesiapsiagaan penuh selama momen Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah.
Sebanyak 17 tim khusus telah disiagakan untuk memantau kesehatan hewan kurban di seluruh wilayah Kota Ukir.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Jepara, Mudhofir menjelaskan detail pembagian tim tersebut.
Menurutnya, 16 dari 17 tim tersebut disebar ke seluruh kecamatan yang ada di Kota Ukir. Sedangkan satu tim lainnya adalah tim inti yang memonitor seluruh wilayah Jepara.
”Untuk Kecamatan Karimunjawa kita pantau secara online. Karena tidak memungkinkan tim ke sana,” kata Mudhofir, Jumat (6/6/2025).
Kemarin, Kamis (5/6/2025), Mudofir mengatakan bahwa hewan-hewan kurban yang akan disembelih sudah diperiksa. Meskipun hanya sampling, Mudhofir memastikan seluruh hewan kurban terdata.
”Karena kami harus punya laporan jumlahnya berapa, pemotongannya di mana saja. Hingga pagi ini, kami live streaming dengan teman-teman (16 tim) belum menemukan hewan kurban bermasalah,” ujar Mudhofir.
Mudhofir menyebutkan, pemotongan hewan kurban untuk hari ini terbilang sedikit. Masyarakat lebih banyak memilih berkurban besok atau lusa. Alasannya, hari Jumat ini dianggap terlalu singkat.
Laporkan jika ada masalah...
Kepada masyarakat, Mudhofir mengimbau jika menemukan hewan kurban sakit sebelum disembelih, agar dilaporkan kepada tim pemantau. Jika memang tak layak sembelih, maka hewan harus diganti dan tak boleh dipaksa sembelih.
Namun Ketika sebelum disembelih kondisi fisik sehat, tetapi setelah dipotong dagingnya mengandung virus, penyakit atau cacing hati, maka tim pemantau akan memeriksanya.
”Kalau memang masih layak konsumsi, ya, tidak apa-apa dibagikan kepada warga. Namun kalau tidak layak konsumsi, ya, dimusnahkan. Prinsipnya, daging kurban yang dibagikan kepada warga harus dalam kondisi baik dan sehat, layak untuk dikonsumsi,” jelas Mudhofir.
Editor: Cholis Anwar