Pihak sekolah terpaksa menyekat satu ruangan menjadi dua dengan tripleks karena kekurangan ruangan.
Kepala SDN 3 Kaliombo, Ahmad Yani mengungkapkan, penyekatan ruangan dengan tripleks itu berlaku sejak tahun ajaran 2022/2023.
Hal itu dilakukan karena pihak sekolah memutuskan untuk membuka pembelajaran hingga kelas enam. Dijelaskan, sejak SDN 3 Kaliombo berdiri pada 1985 silam, sekolah itu hanya membuka pembelajaran sampai kelas 3.
Yani mengatakan, konsekuensi dari penyekatan ruang itu adalah tidak kondusifnya proses pembelajaran.
Para siswa menjadi tak bisa konsentrasi karena ruang sebelah seringkali gaduh. Pihak guru pun tak bisa berbuat banyak dengan kondisi itu.
”Apapun alasannya, kalau mengajar di model sekat seperti ini hasilnya kurang maksimal. Satu ruangan kita isi dengan dua kelas dan dua guru, otomatis dalam pembelajaran hasilnya kurang maksimal,” ungkap Yani.
Menurut Yani, satu-satunya solusi mengatasi masalah pelik itu adalah penambahan ruang kelas. Solusi itu juga menjadi harapan dari seluruh wali murid yang masih setia menyekolahkan anaknya di SDN 3 Kaliombo tersebut.
Murianews, Jepara – Ruang kelas SDN 3 Kaliombo, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng), yang terpaksa disekat pakai tripleks bikin trenyuh.
Pihak sekolah terpaksa menyekat satu ruangan menjadi dua dengan tripleks karena kekurangan ruangan.
Kepala SDN 3 Kaliombo, Ahmad Yani mengungkapkan, penyekatan ruangan dengan tripleks itu berlaku sejak tahun ajaran 2022/2023.
Hal itu dilakukan karena pihak sekolah memutuskan untuk membuka pembelajaran hingga kelas enam. Dijelaskan, sejak SDN 3 Kaliombo berdiri pada 1985 silam, sekolah itu hanya membuka pembelajaran sampai kelas 3.
Yani mengatakan, konsekuensi dari penyekatan ruang itu adalah tidak kondusifnya proses pembelajaran.
Para siswa menjadi tak bisa konsentrasi karena ruang sebelah seringkali gaduh. Pihak guru pun tak bisa berbuat banyak dengan kondisi itu.
”Apapun alasannya, kalau mengajar di model sekat seperti ini hasilnya kurang maksimal. Satu ruangan kita isi dengan dua kelas dan dua guru, otomatis dalam pembelajaran hasilnya kurang maksimal,” ungkap Yani.
Menurut Yani, satu-satunya solusi mengatasi masalah pelik itu adalah penambahan ruang kelas. Solusi itu juga menjadi harapan dari seluruh wali murid yang masih setia menyekolahkan anaknya di SDN 3 Kaliombo tersebut.
Butuh Tiga Ruangan Baru...
SDN 3 Kaliombo kini masih membutuhkan tiga ruangan baru. Yaitu dua ruangan untuk kelas pembelajaran dan satu ruang untuk para guru dan kepala sekolah.
Saat ini terdapat empat ruangan. Rinciannya, tiga ruangan dibagi menjadi dua ruang dengan antarkelas yang memungkinkan.
Yaitu, kelas 1 disekat dengan kelas 3, kelas 6 disekat dengan kelas 2, kelas 4 disekat dengan ruang guru dan kepala sekolah. Kondisi itu tentunya sangat memprihatinkan.
”Kalau bisa ya, harus ada penambahan ruang kelas. Itu harapan kami dan wali murid. Karena apapun, kalau mengajar dengan model disekat gini, saya kira hasilnya kurang maksimal,” ujar Yani.
Sejauh ini, pihak sekolah tidak berdiam diri. Berkali-kali sudah mengajukan permohonan pembangunan ruang baru. Namun hasilnya baru satu ruang yang dibangun pada tahun 2024 lalu.
Editor: Dani Agus