Agenda pengkajian kitab-kitab klasik berbahasa arab itu dibuka oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen.
Putra Almarhum KH Maimoen Zubair Rembang itu menuturkan, MQK ini harus menjadi momentum untuk membumikan kitab-kitab klasik berbahasa arab di kalangan ponpes.
”Termasuk pada teks-teks Alquran. Dan saya yakin ketika orang Islam itu mau memahami Alquran dengan benar, maka hasil yang ada yakni kebersamaan, saling menghormati, dan saling merangkul. Itu yang kami harapkan,” kata Gus Yasin.
Gus Yasin menyebut metode pembacaan dalam ajang MQK itu telah diterapkan di berbagai ponpes di Jateng, termasuk di Ponpes Amtsilati.
Sementara, MQK kali ini diikuti sebanyak 271 peserta dari 78 pondok pesantren di berbagai kabupaten/kota di provinsi ini.
Nantinya, peserta yang juara akan diikutkan dalam MQK tingkat nasional yang bakal digelar di Sulawesi Selatan pada Oktober 2025 mendatang.
Selain itu, Gus Yasin menjanjikan hadiah bagi santri-santri yang mampu meraih juara di even tingkat nasional tersebut.
Murianews, Jepara – Gelaran Musabaqah Qira'atil Kutub (MQK) tingkat provinsi di Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Falah Amtsilati, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara, Senin (21/7/2025).
Agenda pengkajian kitab-kitab klasik berbahasa arab itu dibuka oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen.
Putra Almarhum KH Maimoen Zubair Rembang itu menuturkan, MQK ini harus menjadi momentum untuk membumikan kitab-kitab klasik berbahasa arab di kalangan ponpes.
”Termasuk pada teks-teks Alquran. Dan saya yakin ketika orang Islam itu mau memahami Alquran dengan benar, maka hasil yang ada yakni kebersamaan, saling menghormati, dan saling merangkul. Itu yang kami harapkan,” kata Gus Yasin.
Gus Yasin menyebut metode pembacaan dalam ajang MQK itu telah diterapkan di berbagai ponpes di Jateng, termasuk di Ponpes Amtsilati.
Sementara, MQK kali ini diikuti sebanyak 271 peserta dari 78 pondok pesantren di berbagai kabupaten/kota di provinsi ini.
Nantinya, peserta yang juara akan diikutkan dalam MQK tingkat nasional yang bakal digelar di Sulawesi Selatan pada Oktober 2025 mendatang.
Selain itu, Gus Yasin menjanjikan hadiah bagi santri-santri yang mampu meraih juara di even tingkat nasional tersebut.
Target Juara MQK Nasional...
”Kami mendorong dan semangati. Buktikan bahwa MQK nasional di Sulawesi Selatan nanti akan juara. Kita tahu bahwa di 2023 kemarin, Jateng dinyatakan juara umum,” kata Taj Yasin.
Jika Jateng berhasil meraih juara, lanjut Gus Yasin, maka itu akan menjadi modal agar bisa mengajukan diri sebagai tuan rumah di MQK periode setelahnya.
”Kami ingin menjadi tuan rumah untuk penyelenggaraan MTQ nasional, guna memperkenalkan Jawa Tengah ini embrio dari berbagai macam literasi,” ujarnya.
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Darul Falah Amtsilati, Taufiqul Hakim mengatakan, pembacaan kitab-kitab klasik berbahasa arab merupakan salah satu bidang keilmuan yang diajarkan di pondok pesantren.
”Itu menjadi dasar anak-anak (santri) untuk (belajar) menguasai ilmu fiqih, selanjutnya akan mempelajari ilmu politik, ekonomi, sosial. Anak-anak ini yang akan mengisi bangsa ini ke depan,” kata dia.
Pihaknya menyatakan, melalui kompetisi MQK baik tingkat provinsi maupun nasional juga diharapkan mempererat silaturahmi antarpondok pesantren.
Editor: Supriyadi