Kegiatan ini digelar oleh organisasi nirlaba Amartha dan PT Mandiri Capital Indonesia (MCI).
Direktur Utama MCI Ronald Simorangkir menyampaikan, tingginya penggunaan teknologi digital di kalangan pengusaha harus dibarengi dengan pencegahan penyakit mata akibat radiasi.
”Kami percaya kesehatan merupakan fondasi penting dalam mendukung kemandirian dan produktivitas UMKM perempuan,” kata Ronald, Sabtu (23/8/2025).
Selain mendapat pemeriksaan mata gratis, ratusan perempuan itu juga mendapatkan kaca mata gratis. Harapannya, mereka bisa tetap mengembangkan usahanya dengan basis aktivitas pada teknologi digital dalam kondisi aman.
”Melalui ini, kami mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan, pertumbuhan ekonomi kerakyatan, dan pengusaha UMKM perempuan yang sehat dan produktif,” ungkap Ronald.
Sementara itu, Chief Risfi and Sustainability Officer Amartha Aria Widyanto menilai, penggunaan teknologi digital di kalangan pelaku UMKM harus ditingkatkan.
Sehingga diharapkan dapat membantu mitra untuk tumbuh lebih berdaya, menjaga keberlangsungan usaha, sekaligus meningkatkan kepercayaan terhadap ekosistem keuangan digital.
Murianews, Jepara – Sedikitnya ada 300 perempuan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng) mendapatkan pemeriksaan kesehatan mata secara gratis.
Kegiatan ini digelar oleh organisasi nirlaba Amartha dan PT Mandiri Capital Indonesia (MCI).
Direktur Utama MCI Ronald Simorangkir menyampaikan, tingginya penggunaan teknologi digital di kalangan pengusaha harus dibarengi dengan pencegahan penyakit mata akibat radiasi.
”Kami percaya kesehatan merupakan fondasi penting dalam mendukung kemandirian dan produktivitas UMKM perempuan,” kata Ronald, Sabtu (23/8/2025).
Selain mendapat pemeriksaan mata gratis, ratusan perempuan itu juga mendapatkan kaca mata gratis. Harapannya, mereka bisa tetap mengembangkan usahanya dengan basis aktivitas pada teknologi digital dalam kondisi aman.
”Melalui ini, kami mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan, pertumbuhan ekonomi kerakyatan, dan pengusaha UMKM perempuan yang sehat dan produktif,” ungkap Ronald.
Sementara itu, Chief Risfi and Sustainability Officer Amartha Aria Widyanto menilai, penggunaan teknologi digital di kalangan pelaku UMKM harus ditingkatkan.
Sehingga diharapkan dapat membantu mitra untuk tumbuh lebih berdaya, menjaga keberlangsungan usaha, sekaligus meningkatkan kepercayaan terhadap ekosistem keuangan digital.
Literasi Pelaku UMKM...
”Kita mendorong agar literasi pelaku UMKM perempuan di Jepara di dunia digital terus meningkat. Salah satu yang penting adalah literasi keuangan berbasis digital,” kata dia.
Pihaknya menyebutkan, berdasarkan survei nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2025 mencatat bahwa indeks literasi keuangan di Provinsi Jateng berada pada angka 66,46 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan indeks inklusi keuangannya yang mencapai 80,51 persen.
Menurutnya, temuan ini menunjukkan bahwa meskipun masyarakat Jateng cukup aktif dalam menggunakan produk dan layanan keuangan, pemahaman mereka terhadap cara kerja dan risiko dari produk tersebut masih tergolong rendah.
”Ini yang perlu terus kita dorong,” ucap dia.
Sementara itu, Nunuk Purwaningrum, salah satu peserta yang hadir merasa senang. Sebab selain mendapatkan pengetahuan baru terkait literasi keuangan berbasis digital, dia dan teman-temannya juga mendapatkan layanan pemeriksaan mata gratis.
“Saya senang. Selain mendapatkan pemeriksaan mata dan kaca mata yang menunjang pekerjaan sehari-hari. Saya juga belajar cara menghindari penipuan keuangan online. Saya dibekali cara mengelola keuangan usaha agar tidak tercampur dengan uang jajan anak, sehingga dagangan bisa terus berkembang,” ujar Nunuk.
Editor: Dani Agus