Pameran seni ukir itu bertajuk TATAH. Rencananya, pameran akan digelar di Galnas Indonesia pada 17 April – 17 Mei 2026 mendatang.
Pada tahun yang sama, seni ukir Jepara juga akan mengikuti pameran International Furniture Expo (IFEX) digelar 5 - 8 Maret 2026 di ICE BSD Tangerang.
Sedangkan keikutsertaan di IFEX 2026, Wiwit melihat ada peluang buat industri furnitur Jepara menjadi pemain utama di tanah air.
”Dengan paviliun (IFEX) hingga seluas 400 meter dan partisipasi puluhan perusahaan, kita akan menunjukkan kesiapan industri furnitur Jepara dalam menjawab permintaan pasar domestik dan internasional,” ujarnya.
Murianews, Jepara – Pamor karya ukir Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng) terus diangkat ke panggung internasional. Tahun depan, karya-karya hebat dari pengukir Jepara akan dipamerkan di galeri nasional (galnas).
Pameran seni ukir itu bertajuk TATAH. Rencananya, pameran akan digelar di Galnas Indonesia pada 17 April – 17 Mei 2026 mendatang.
Pada tahun yang sama, seni ukir Jepara juga akan mengikuti pameran International Furniture Expo (IFEX) digelar 5 - 8 Maret 2026 di ICE BSD Tangerang.
Lalu Interior Design and Furniture Exhibition (INDEX) Dubai digelar pada 2 - 4 Juni 2026 di Dubai World Trade Centre.
Menurut Bupati Jepara, Witiarso Utomo, ketiga even itu punya nilai strategis untuk Jepara. Lewat TATAH 2026, pihaknya ingin produk ukir Jepara tak hanya dikenal sebagai produk berbahan dasar kayu semata, namun juga karya seni bernilai tinggi.
Upaya itu tak hanya sekadar penguatan city branding ”Jepara The World Carving center”. Namun juga membuka jejaring pasar baru dan menarik investor ke Jepara.
Sedangkan keikutsertaan di IFEX 2026, Wiwit melihat ada peluang buat industri furnitur Jepara menjadi pemain utama di tanah air.
”Dengan paviliun (IFEX) hingga seluas 400 meter dan partisipasi puluhan perusahaan, kita akan menunjukkan kesiapan industri furnitur Jepara dalam menjawab permintaan pasar domestik dan internasional,” ujarnya.
Pasar Timur Tengah...
Di sisi lain, keikutsertaan Jepara di INDEX Dubai 2026 juga tak kalah strategis. Pameran skala internasional ini merupakan pintu masuk untuk menembus dan memperluas pasar Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA).
Wiwit melihat, kawasan ini merupakan wilayah dengan daya beli tinggi dan minat besar pada produk furnitur premium. Menurutnya keikutsertaan di INDEX Dubai 2026, tak hanya sekadar misi dagang, tetapi diplomasi ekonomi dan budaya, yang memperkuat nama Jepara dan Indonesia di kancah global.
”Ini istimewa karena baru kali ini kita ikut INDEX Dubai 2026,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua DPD Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Jepara Raya, Hidayat Hendra Sasmita menyampaikan, even TATAH, IFEX dan INDEX Dubai 2026 akan berdampak positif pada berbagai hal.
Tak hanya menjadikan Jepara makin dikenal sebagai pusat mebel dunia, juga berdampak pada perekonomian daerah.
”Pelaku usaha ukir mebel furniture sangat terbantu dengan upaya ini. Tak hanya pelaku ekspor tapi juga para pengrajin dan memperkuat daya saing UMKM,” ucap Hendra.
Editor: Supriyadi