Kondisi jalan yang lengang ini, menjadi pemandangan yang berbeda dari hari-hari sebelumnya. Biasanya, jalanan tempat hotel Murianews.com menginap yakni di Maktab Raudhah Makkah selalu ramai oleh pergerakan jemaah. Meski bisa dibilang lokasinya cukup jauh dari Masjidil Haram.
”Kami mulai mengintenskan pemeriksaan kesehatan khususnya untuk jemaah-jemaah dengan risiko tinggi,” ucap TKH jemaah haji Kudus dr Dzikri Hanif Ibrahim
Nantinya, jemaah haji akan bergerak menuju Arafah langsung dari hotel pemondokan masing-masing pada Rabu (4/6/2025) menggunakan jalur khusus yang disiapkan di tengah jalan utama yang dibatasi oleh barikade beton.
Murianews, Makkah – Suasana jalanan di Kota Makkah, khususnya yang menuju Masjidil Haram, mulai lengang. Menyusul dihentikannya operasional bus sholawat sejak Minggu (1/6/2025) kemarin siang.
Jemaah haji kini diimbau untuk fokus beristirahat total sebagai persiapan menghadapi puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Kondisi jalan yang lengang ini, menjadi pemandangan yang berbeda dari hari-hari sebelumnya. Biasanya, jalanan tempat hotel Murianews.com menginap yakni di Maktab Raudhah Makkah selalu ramai oleh pergerakan jemaah. Meski bisa dibilang lokasinya cukup jauh dari Masjidil Haram.
Dengan berhentinya layanan bus sholawat juga, kegiatan jemaah haji menuju Masjidil Haram mulai berkurang drastis. Penekanan saat ini adalah istirahat dan pemantauan kondisi kesehatan masing-masing jemaah.
”Kami mulai mengintenskan pemeriksaan kesehatan khususnya untuk jemaah-jemaah dengan risiko tinggi,” ucap TKH jemaah haji Kudus dr Dzikri Hanif Ibrahim
Nantinya, jemaah haji akan bergerak menuju Arafah langsung dari hotel pemondokan masing-masing pada Rabu (4/6/2025) menggunakan jalur khusus yang disiapkan di tengah jalan utama yang dibatasi oleh barikade beton.
Sampai Arafah Rabu...
Kemudian apabila tidak ada halangan, jemaah haji akan tiba di Arafah pada Rabu sore dan menginap semalam di tenda. Puncak ibadah, Wukuf di Arafah akan berlangsung pada Kamis (5/6/2025) atau 9 Zulhijah 1446 H.
Setelah Wukuf di Arafah, jemaah akan melanjutkan perjalanan menuju Muzdalifah. Ini akan disiapkan dua skema pergerakan, yakni Murur dan biasa.
Murur berarti jemaah haji masih di atas bus atau tidak turun ketika sampai di Muzdalifah dan langsung ke Mina. Jemaah haji akan tetap melewati Muzdalifah, namun tanpa berhenti atau turun. Hanya, mereka baru akan bergerak menuju Mina setelah tengah malam pada hari Jumat.
Atau juga secara biasa, yakni ke Muzdalifah dulu. Jemaah haji akan naik bus dari Arafah ke Muzdalifah dan berhenti di Muzdalifah untuk mabit.
Jemaah haji akan berada di Mina pada Jumat (6/6/2025) atau 10 Zulhijah dan langsung menunaikan lempar Jamrah Aqabah.
Khusus untuk seluruh jemaah haji Kudus, mereka akan menerapkan skema tanazul. Ini berarti, setelah melontar jumrah Aqabah pada Jumat pagi, para jemaah tidak langsung kembali ke Mina untuk mabit, melainkan akan kembali ke hotel mereka di Mekah.
Selama tiga hari berikutnya, yakni 11-13 Zulhijah, jemaah haji akan melakukan lempar jamrah berturut-turut ula, wusta, dan aqobah.
Untuk jemaah haji yang mengambil nafar awal, kegiatan lempar jamrah akan berakhir di 12 Zulhijah atau 8 Juni. Sedang untuk Nafar Tsani, dijadwalkan berakhir pada 13 Zulhijah atau 9 Juni.
Jemaah pun akan langsung pulang ke hotel dan sudah mulai menerima makan siang di hotel.
Editor: Anggara Jiwandhana
