Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Jelang Iduladha 2024 penjualan kerbau di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah justru menurun. Padahal pada tahun 2023 lalu, penjualan kerbau sempat meroket.

Hal tersebut diungkapkan oleh Sugeng Irawant, Penjual ternak kerbau dari Desa Gulang, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus. Ia menyebutkan tidak berani menyediakan stok banyak.

”Tahun ini tidak sebanyak tahun lalu, pada tahun lalu saya bisa stok 250 ekor, saat ini saya hanya stok 158 ekor,” katanya kepada Murianews.com, Sabtu (8/6/2024).

Sugeng mengatakan, pada tahun lalu di rentan waktu yang sama, dirinya bisa menjual kerbau sebanyak 200 ekor. Sementara tahun ini baru terjual 100 ekor.

Menurutnya, penurunan penjualan terjadi karena beberapa faktor, salah satunya bencana banjir yang melanda Kabupaten Demak pada Februari hingga Maret 2024.

”Banjir di Demak kemarin itu dampaknya panjang. Beberapa pelanggan saya dari sana tidak mengambil banyak karena kerugian akibat banjir,” ujarnya.

Selain itu, awalan masuk sekolah juga cukup berpengaruh. Kebutuhan sekolah dan kuliah membuat orang-orang tidak terpikirkan membeli hewan kurban.

”Penurunan penjualan disebabkan ini semua berurutan. Mulai dari banjir, lebaran, hingga awalan masuk sekolah. Kebutuhan masyarakat jadi lebih banyak,” tambahnya.

Sugeng menerangkan harga hewan kerbau juga alami kenaikan. Hal tersebut dipengaruhi oleh sulitnya pakan yang pernah terjadi dan perawatan yang lainnya.

”Harganya kerbau standar naik, mulai dari Rp 20-25 juta per ekornya. Kalu dihitung-hitung ya untungnya sedikit. Biaya perawatan mahal,” jelasnya.

Ia mengungkapkan terkait pakan sempat sulit. Ia harus mencari sampai keluar daerah untuk mendapatkan pakan.

”Kemarin pakannya sulit tapi hari sudah aman, misal kemarin masih sulit saya akan mengurangi stok kerbau saya, sangat berisiko,” imbuhnya.

Ia mengutarakan untuk kesehatan sudah dicek semua. Sudah diberi vaksin dan vitamin.

Editor Cholis Anwar

Komentar