Mahasiswa Ancam Segel 5 Fakultas, Rektor IAIN Kudus Angkat Bicara

Murianews, Kudus – Mahasiswa IAIN Kudus melakukan aksi demosntrasi di Rekrorat kampus setempat, Rabu (1/8/2024) kemarin. Mereka menuntut adanya transparansi tentang Uang Kuliah Tunggal (UKT). Apabila Rektor tidak merespons tuntutan mereka, para mahasiswa itu pun mengancam akan menyegel 5 fakultas.  

Mengenai hal ini, Rektor IAIN Kudus Abdurrohman Kasdi mengatakan, pasca demonstrasi itu pihak rektorat langsung mengadakan rapat online pada sore harinya. Rapat tersebut untuk membahas tuntutan para mahasiswa.  

”Semua tuntutan dibahas serius terutama yang berhubungan dengan Uang Kuliah Tunggal. Penentuan grade UKT tidak akan berubah, terendah Rp 400 ribu dan tertinggi Rp 4.100.000, disesuaikan dengan program studi,” ujarnya kepada Murianews.com, Jumat (2/8/2024).

Ia menjelaskan, potongan 50 persen bagi mahasiswa yang sudah tidak mendapat mata kuliah akan segera diberlakukan. Hal ini sudah tertuang dalam Keputusan Menteri Agama nomor 82 tahun 2023 yang menjelaskan poin tersebut.

Rektorat juga sepakat untuk menghapus kebijakan hibah buku sebagai syarat wisuda serta berkomitmen memperbaiki fasilitas pelayanan di IAIN Kudus.

”Nanti akan disediakan tempat untuk organisasi mahasiswa (ormawa) di setiap fakultas. Terkait website, tim TIPD sudah memasang cron untuk memitigasi subdomain yang melakukan serangan dan akan melakukan pembersihan secara berkala,” ungkap Kasdi.

Kasdi juga menyatakan jika rektorat akan segera berkonsultasi dengan pejabat berwenang di Kemenag RI terkait kebijakan dari Dirjen Pendidikan Islam nomor 3814 tahun 2024 yang dinilai mengurangi kebebasan berpendapat mahasiswa.

Menurutnya, sebelum ada aksi demonstrasi, pimpinan rektorat sudah berusaha mengundang pengurus ormawa. Namun, dari 55 ormawa yang diundang, hanya dua orang yang hadir.

”Setelah ini, akan diadakan lagi pertemuan dengan perwakilan mahasiswa agar terjadi dialog yang positif. Mahasiswa juga diharapkan memahami langkah apa yang akan diambil rektorat. Upaya ini sebagai sebuah sinergi untuk membangun lingkungan akademik yang harmonis dan lebih baik,” terangnya.

Editor: Cholis Anwar