Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Sebanyak 350 orang meramaikan acara Guyang Cekatak di Sendang Rejoso, Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, pada Jumat (30/8/2024). Kegiatan yang merupakan bagian dari upaya pelestarian tradisi ini menarik perhatian warga dari berbagai kalangan.

Ketua Dewan Pembina Yayasan Masjid dan Makam Sunan Muria, Mastur menyampaikan jika antusiasme masyarakat sangat tinggi.

”Pada awal acara, saya menghitung sekitar 200 orang yang berangkat, ditambah 100 orang yang membawa arak-arakan. Belum termasuk yang menunggu di lokasi Sendang Rejoso,” ujar Mastur.

Menurut Mastur, peserta acara berasal dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk warga sekitar, tukang ojek, dan pelajar dari sekolah-sekolah di Kudus. Pedagang di sekitar Sunan Muria dan pihak perguruan tinggi juga turut serta dalam acara ini.

”Mereka semua hadir untuk memberi penghormatan kepada Sunan Muria melalui tradisi ini,” tambahnya.

Guyang Cekatak, yang dilaksanakan setiap musim kemarau, diisi dengan berbagai kegiatan simbolis, termasuk tawur cendol. Prosesi ini dilakukan untuk membersihkan sendang yang airnya menyusut selama musim kemarau.

”Cendol diletakkan dalam ember, kemudian dicampur dengan air dan dilakukan tawur cendol. Prosesnya mirip dengan menguras kolam, namun kali ini berbentuk cendol dalam ember,” jelas Mastur.

Mastur mengungkapkan keyakinannya tradisi ini sering diikuti dengan hujan.

”Tradisi ini biasanya diikuti dengan hujan dalam waktu dekat. Kami berharap hujan turun sesuai dengan jumlah cendol yang digunakan dalam tawur,” tutup Mastur.

Editor: Cholis Anwar

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler