Kekeringan, BPBD Kudus Kirim 25 Ribu Liter Air Bersih ke Dua Desa
Muhamad Fatkhul Huda
Selasa, 10 September 2024 20:42:00
Murianews, Kudus – Dua desa di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mengalami kekeringan di musim kemarau ini. Keduanya yakni, Desa Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu dan Desa Kalirejo, Kecamatan Undaan.
Untuk mengatasi kekeringan di dua desa itu, total BPBD Kabupaten Kudus telah menggelontorkan air bersih sebanyak 25 liter air bersih. Itu diungkapkan Kasi Kedaruratan BPBD Kudus, Ahmad Munaji.
’’Terpaksa harus sudah mulai dropping air karena tidak ada sumber air yang aktif. Namun, saat ini kekeringan yang terjadi masih landai,’’ katanya kepada Murianews.com, Selasa (10/9/2024).
Ia merincikan, bantuan air bersih yang dikirim ke Desa Setrokalangan sejumlah 20 ribu liter yang diperuntukkan 14 KK atau 50 jiwa. Sedangkan Desa Kalirejo baru mendapat kiriman lima ribu air bersih.
Munaji mengatakan, selain dua desa tersebut, pihaknya juga mengirimkan bantuan air bersih ke Desa Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu. Pengiriman bantuan dilakukan setelah pemasangan tandon selesai dilakukan.
’’Desa Kedungdowo akan diberi air bersih 10 ribu liter, saat ini baru memasang tandon,’’ ujarnya.
Menurutnya, beberapa hari ini memang puncak panasnya kemarau. Rentang waktunya diperkirakan mulai dari akhir Agustus hingga akhir September 2024.
’’Puncaknya (saat) ini. Meskipun dua hari ini hujan tapi belum bisa langsung membuat kekeringan hilang, tetap membutuhkan drop air untuk mengantisipasinya,’’ ungkapnya.
Ia mengutarakan, kekeringan di Kudus tahun ini tidak terlalu parah seperti tahun lalu. Pada Tahun lalu, BPBD Kudus perlu melakukan drop air hingga 5 juta liter.
Menurut Munaji, kekeringan tahun ini tidak terlalu parah karena ada antisipasi bencana yang sudah dilakukan. Pembuatan pamsimas dan PDAM sangat membatu mengurangi risiko bencana kekeringan.
’’Pembangunan Pam di Desa Setrokalangan, Desa Kedungdowo dan beberapa desa lain, Bahkan di Desa Sidorekso per RW itu ada Pam. Pembuatan pam itu sangat membantu sekali. Titik yang kekeringan ini karena belum tersedia pam,’’ pungkasnya.
Editor: Zulkifli Fahmi
