Kabid Fasilitas Perdagangan, Promosi, dan Perlindungan Konsumen, Minan Muchammad mengatakan, realisasinya, Kudus mendapatkan jatah lebih banyak dari yang direncanakan.
’’Hampir dua kali lipat, alokasi perubahan ini mencapai sekitar 20 juta kilogram untuk seluruh Kudus,’’ katanya.
Rinciannya, 2,9 juta kg pupuk urea dari sebelumnya 1,7 juta kg. Kemudian, NPK dari asalnya 897 ribu kg, menjadi 2,5 kg.
Lalu, jenis NPK yang dialokasikan untuk wilayah Jekulo sebesar 2,4 juta kilogram, meningkat dari 918 ribu kilogram. Pupuk organiknya mencapai sekitar 200 ribu kilogram.
’’Mejobo awalnya mendapatkan 696 ribu kilogram pupuk urea menjadi 1,1 juta kilogram. Lalu, 1,3 juta kilogram pupuk NPK dari 468 ribu kilogram,’’ jelasnya pada Murianews, Selasa (15/10/2024).
Murianews, Kudus – Kabupaten Kudus, Jawa Tengah menerima alokasi pupuk subsidi lebih banyak dari yang direncanakan. Mulanya, alokasi yang diajukan yakni 11 juta kilogram.
Kabid Fasilitas Perdagangan, Promosi, dan Perlindungan Konsumen, Minan Muchammad mengatakan, realisasinya, Kudus mendapatkan jatah lebih banyak dari yang direncanakan.
’’Hampir dua kali lipat, alokasi perubahan ini mencapai sekitar 20 juta kilogram untuk seluruh Kudus,’’ katanya.
Dari jumlah itu kemudian dibagi menjadi tiga jenis pupuk, yakni NPK, NPK F Khusus, dan urea. Kecamatan Undaan menjadi wilayah yang menerima alokasi terbanyak di Kudus, totalnya yakni 6 juta kg.
Rinciannya, 2,9 juta kg pupuk urea dari sebelumnya 1,7 juta kg. Kemudian, NPK dari asalnya 897 ribu kg, menjadi 2,5 kg.
Kecamatan Jekulo juga mendapat alokasi pupuk subsidi dengan jumlah besar. Pupuk Urea yang disalurkan sebanyak 2,1 juta kilogram, naik dibanding sebelumnya yakni 1,2 juta kilogram.
Lalu, jenis NPK yang dialokasikan untuk wilayah Jekulo sebesar 2,4 juta kilogram, meningkat dari 918 ribu kilogram. Pupuk organiknya mencapai sekitar 200 ribu kilogram.
’’Mejobo awalnya mendapatkan 696 ribu kilogram pupuk urea menjadi 1,1 juta kilogram. Lalu, 1,3 juta kilogram pupuk NPK dari 468 ribu kilogram,’’ jelasnya pada Murianews, Selasa (15/10/2024).
Selanjutnya, Kecamatan Kaliwungu, alokasi pupuk urea dan NPK masing-masing mencapai 900 ribu kilogram. Sebelumnya area Kaliwungu mendapat pupuk urea 564 ribu kilogram dan pupuk NPK sebesar 339 ribu kilogram.
Pada Kecamatan Dawe mendapatkan pupuk urea sebanyak 700 ribu kilogram dari 423 ribu kilogram. Sedangkan pupuk NPK awalnya mendapat 1,2 juta kilogram menjadi 1,4 juta kilogram.
Kecamatan Dawe mendapat NPK F khusus sebanyak 9 ribu kilogram. Kemudian, pupuk organik 18 ribu kilogram.
’’Kecamatan Gebog, untuk urea mendapat 935 ribu kilogram lebih banyak dari sebelumnya yakni, 546 ribu kilogram. Pupuk NPK alokasinya meningkat menjadi 950 ribu kilogram dari 611 ribu kilogram,’’ jelasnya.
Minan melanjutkan, Kecamatan Jati dialokasikan mendapat pupuk urea 600 ribu kilogram meningakt dari alokasi sebelumnya yakni, 354 ribu kg. Pupuk NPK asalnya mendapat 235 ribu kg meningkat menjadi 642 ribu kilogram.
Alokasi pupuk urea untuk Kecamatan Bae yakni, 278 ribu kilogram, meningkat dari angka 162 ribu kilogram. Sedangkan pupuk NPK mendapatkan 299 ribu kilogram dari 245 ribu kilogram.
’’Paling sedikit Kecamatan Kota, lahannya sedikit. Urea dapat 47 ribu kilogram lebih banyak dari sebelumnya 27 ribu kilogram dan NPK yang awalnya 29 ribu kilogram menjadi 81 ribu kilogram,’’ ungkapnya.
Editor: Zulkifli Fahmi