”Wisata ziarah Sunan Kudus dan Sunan Muria menjadi objek wisata yang paling banyak dikunjungi. Selanjutnya baru museum kretek dan taman-taman,” terangnya kepada Murianews.com, Senin (21/10/2024).
Wisatawan yang berkunjung ke Kudus tidak hany dari warga lokal, tetapi juga ada yang dari mancanegara. Namun, masih didominasi oleh wisatawan lokal.
Wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kudus masih minim. Dari 2,8 juta total wisatawan, yang dari mancanegara hanya ada beberapa persen saja.
”Wisatawan mancanegara masih sedikit, paling diangka 50-150 an tahun ini. Kebanyakan dari mereka berkunjung ke Masjid Menara, Museum Kretek, beberapa juga ke Museum Pati Ayam,” ujarnya.
Murianews, Kudus – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus (Disbudpar Kudus), Jawa Tengah mencatat peningkatan kunjungan wisatawan di Kudus. Wisata religi menjadi pendongkrak utama peningkatan wisatawan yang berkunjung.
Kepala Disbudpar Kudus, Mutrikah melalui Subkoor Destinasi Wisata, M Aflah mengatakan, tahun 2024 ini jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kudus sebanyak 2,8 juta orang. Angka ini meningkat dibanding tahun 2023 yang hanya mencapai 1,8 juta orang.
”Wisata ziarah Sunan Kudus dan Sunan Muria menjadi objek wisata yang paling banyak dikunjungi. Selanjutnya baru museum kretek dan taman-taman,” terangnya kepada Murianews.com, Senin (21/10/2024).
Wisatawan yang berkunjung ke Kudus tidak hany dari warga lokal, tetapi juga ada yang dari mancanegara. Namun, masih didominasi oleh wisatawan lokal.
Wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kudus masih minim. Dari 2,8 juta total wisatawan, yang dari mancanegara hanya ada beberapa persen saja.
”Wisatawan mancanegara masih sedikit, paling diangka 50-150 an tahun ini. Kebanyakan dari mereka berkunjung ke Masjid Menara, Museum Kretek, beberapa juga ke Museum Pati Ayam,” ujarnya.
Tahun depan.....
Aflah mengutarakan, tahun depan target kunjungan wisata di Kudus akan ditingkatkan lagi. Setiap tahunnya memang ditargetkan naik.
Kenaikan kunjungan wisatawan Kudus harus diupayakan dengan berbagai cara. Mulai dari promosi hingga peningkatan potensi wisata yang tersedia.
”Ke depan kami canangkan untuk menggali cagar budaya lainnya. Makam tokoh-tokoh berpengaruh seperti Mbah Kaliyetno, Kyai Telingsing kalau bisa dipoles jadi tujuan wisata,” ungkapnya.
Diharapkan juga, Desa Wisata bisa ikut andil dalam mendongkrak kunjungan wisata di Kabupaten Kudus. Desa Wisata di Kudus disarankan untuk lebih banyak membuka program wisata outing class, yang bisa mewadai wisatawan anak-anak sekolah.
”Outing class sama P5 itu kan bisa menarik siswa-siswa untuk berwisata edukasi. Jadi kita coba arahkan ke sana nantinya,” jelasnya.
Editor: Budi Santoso