”Kita harus punya data yang valid, semua orang bisa melihat data penerima beasiswa sekolah. Jangan sampai ini dilakukan tidak terbuka,” ungkap calon bupati Blora nomor urut dua, Abu Nafi di acara Debat Pilkada Blora.
Selain itu, ia akan memberikan perhatian khusus pada kesejahteraan guru. Menurunnya kesejahteraan guru sangat berpengaruh pada peningkatan kualitas pendidikan di Blora.
Di Debat Pilkada Blora, Abu Nafi berjanji akan menghilangkan potongan terhadap guru dan PNS yang ada di Blora. Baginya, potongan yang saat ini berlangsung sangat memberatkan dan mengganggu kinerja mereka.
”Potongan guru harus dihilangkan karena ini bisa menurunkan kinerja dan semangat mereka. Apabila APBD kita mampu harus lebih memperhatikan Guru, tenaga medis, dan PNS lainnya,” ujarnya.
Abu Nafi juga menyoroti, adanya kerjasama dengan perguruan tinggi di luar Blora. Pada Satu sisi hal ini akan membantu pengembangan kualitas tapi di sisi lain, perguruan tinggi di Blora bisa tersisih.
Murianews, Kudus – Debat Pilkada Blora 2024 putaran kedua digelar KPU Blora Minggu (17/11/2024) mulai pukul 13.00 WIB. Pada segmen pertama terdapat pertanyaan mengenai persoalan pendidikan.
Pasangan calon bupati dan wakil bupati Blora nomor urut nomor dua, Abu Nafi dan Andika Adikrishna Gunarjo berkesempatan memaparkan rencananya ke depan. Ia memulai dengan menjanjikan melanjutkan penyelenggaraan beasiswa keluarga tidak mampu secara transparan.
”Kita harus punya data yang valid, semua orang bisa melihat data penerima beasiswa sekolah. Jangan sampai ini dilakukan tidak terbuka,” ungkap calon bupati Blora nomor urut dua, Abu Nafi di acara Debat Pilkada Blora.
Selain itu, ia akan memberikan perhatian khusus pada kesejahteraan guru. Menurunnya kesejahteraan guru sangat berpengaruh pada peningkatan kualitas pendidikan di Blora.
Di Debat Pilkada Blora, Abu Nafi berjanji akan menghilangkan potongan terhadap guru dan PNS yang ada di Blora. Baginya, potongan yang saat ini berlangsung sangat memberatkan dan mengganggu kinerja mereka.
”Potongan guru harus dihilangkan karena ini bisa menurunkan kinerja dan semangat mereka. Apabila APBD kita mampu harus lebih memperhatikan Guru, tenaga medis, dan PNS lainnya,” ujarnya.
Abu Nafi juga menyoroti, adanya kerjasama dengan perguruan tinggi di luar Blora. Pada Satu sisi hal ini akan membantu pengembangan kualitas tapi di sisi lain, perguruan tinggi di Blora bisa tersisih.
Menurut Arief Rohman.....
”Dalam pandangan saya, justru perguruan tinggi yang ada di blora harus dimaksimalkan. Ngopeni yang ada di daerah. Kalau bisa malah para pakar di datangkan untuk membina agar bisa berkembang,” tegasnya.
Sementara itu, paslon nomor urut satu, Arief Rohman-Sri Setyorini di Debat Pilkada Blora menanggapi persoalan capaian angka lama sekolah. Menurut Arief Rohman angka lama sekolah sudah baik. Akan tetapi, hal ini harus ditingkatkan lagi dengan cara melakukan sinergi dengan pemerintah provinsi maupun pusat.
Arief Rohman mengungkapkan akan menaikkan kuota penerima beasiswa sebanyak dua kali lipat. Selain itu, intensif untuk para guru dan pembangunan infrastruktur perlu ditingkatkan.
”Pendidikan itu salah satu upaya pembangunan, pemberantasan kemiskinan bisa dilakukan dengan pembangunan pendidikan. Mereka yang kurang mampu akan menaikkan taraf hidup dengan cara sekolah serta kuliah,” terang Arief Rohman di acara Debat Pilkada Blora 2024.
Arief Rohman juga mengatakan, sebanyak 60 atau 70 persen siswa lulusan SMA sederajat bisa berkuliah. Baik di Perguruan Tinggi dalam yang ada di Blora maupun di luar Blora.
Editor: Budi Santoso