Atas kejadian itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus langsung mengirimkan satu truk tanah uruk beserta karung untuk memperbaiki tanggul tersebut.
”Berkaca dari tahun ke tahun saat sungai penuh, airnya meluap hingga ke permukiman warga. Untuk menghindari itu kita kirim tanah uruk,” katanya, Kamis (12/12/2024).
Ia berharap, bantuan tanah uruk itu bisa bermanfaat bagi warga. Paling tidak, tanah uruk itu bisa menghambat air agar tidak meluap ke permukiman warga lagi saat hujan deras dan air sungai penuh.
”Sementara kita berikan ini untuk penanggulangan darurat di Sungai Piji Dukuh Jelak Wetan mencegah luapan air ke permukiman warga lagi,” ujarnya.
Selain memberikan bantuan di Desa Kesambi, BPBD Kudus memberikan bantuan di Desa Ploso, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus. Bantuan itu berupa genteng dan logistik lainnya.
Murianews, Kudus – Tanggul Sungai Piji di Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah terkikis. Akibatnya, tanggul sungai dikhawatirkan jebol saat hujan lebat melanda.
Atas kejadian itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus langsung mengirimkan satu truk tanah uruk beserta karung untuk memperbaiki tanggul tersebut.
Kasi Kedaruratan BPBD Kudus, Ahmad Munaji mengatakan, tanggul yang terkikis panjangnya mencapai 60 meter. Sementara tanggul yang ada bukan tanggul permanen.
”Berkaca dari tahun ke tahun saat sungai penuh, airnya meluap hingga ke permukiman warga. Untuk menghindari itu kita kirim tanah uruk,” katanya, Kamis (12/12/2024).
Ia berharap, bantuan tanah uruk itu bisa bermanfaat bagi warga. Paling tidak, tanah uruk itu bisa menghambat air agar tidak meluap ke permukiman warga lagi saat hujan deras dan air sungai penuh.
”Sementara kita berikan ini untuk penanggulangan darurat di Sungai Piji Dukuh Jelak Wetan mencegah luapan air ke permukiman warga lagi,” ujarnya.
Selain memberikan bantuan di Desa Kesambi, BPBD Kudus memberikan bantuan di Desa Ploso, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus. Bantuan itu berupa genteng dan logistik lainnya.
Bantuan untuk warga...
Bantuan itu diberikan bagi warga yang atap rumahnya rusak akibat hujan dengan intensitas tinggi, serta angin kencang yang terjadi beberapa waktu lalu.
”Kami juga memberikan bantuan di Desa Ploso tepatnya pada warga yang kemarin atapnya rusak, bantuan genteng secukupnya untuk memperbaiki atap rumah yang rusak itu,” terangnya.
BPBD Kudus, mengimbau agar masyarakat tetap siap siaga terhadap kondisi cuaca yang sedang terjadi. Masyarakat harus senantiasa berhati-hati dan memeriksa lingkungan sekitar agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Menurutnya, dalam prediksi BMKG akan terjadi hujan dengan curah yang tinggi selama 1 November 2024 hingga Maret 2025. Untuk puncaknya akan berada di bulan Februari 2025 nanti.
Editor: Supriyadi