Diduga, pelaku penusukan kakak beradik itu merupakan tetangga sendiri. Pelaku diduga melakukan perbuatannya karena sakit hati.
Heru mengungkapkan, berdasarkan keterangan saksi, terduga pelaku memiliki anak yang sedang sakit. Sementara korban sering kali membuat kegaduhan di sekitar rumahnya, bahkan hingga malam hari.
Sehingga anak pelaku terganggu oleh kebisingan yang dibuat korban. Pelaku sendiri sudah kerap mengingatkan korban agar tidak membuat kegaduhan mengingat anaknya yang sakit.
”Sehari sebelum kejadian, pelaku sempat menegur korban, tapi mungkin tidak diindahkan, dan pelaku merasa sakit hati lalu melakukan tindakan tersebut,” jelasnya, Senin (15/9/2025).
AKBP Heru mengungkapkan, berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara, ada kemungkinan pelaku lebih dari satu orang.
Saat ini, pihaknya sedang melakukan penyelidikan dan memburu pelaku yang terlibat dalam kasus penusukan.
”Saat ini kami berusaha untuk mendalami kasus dan memburu pelaku,” ungkapnya.
Murianews, Kudus — Kapolres Kudus AKBP Heru Dwi Purnomo mengungkapkan dugaan motif yang dilakukan pelaku penusukan kakak beradik di Kelurahan Wergu Wetan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Diduga, pelaku penusukan kakak beradik itu merupakan tetangga sendiri. Pelaku diduga melakukan perbuatannya karena sakit hati.
Heru mengungkapkan, berdasarkan keterangan saksi, terduga pelaku memiliki anak yang sedang sakit. Sementara korban sering kali membuat kegaduhan di sekitar rumahnya, bahkan hingga malam hari.
Sehingga anak pelaku terganggu oleh kebisingan yang dibuat korban. Pelaku sendiri sudah kerap mengingatkan korban agar tidak membuat kegaduhan mengingat anaknya yang sakit.
”Sehari sebelum kejadian, pelaku sempat menegur korban, tapi mungkin tidak diindahkan, dan pelaku merasa sakit hati lalu melakukan tindakan tersebut,” jelasnya, Senin (15/9/2025).
AKBP Heru mengungkapkan, berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara, ada kemungkinan pelaku lebih dari satu orang.
Saat ini, pihaknya sedang melakukan penyelidikan dan memburu pelaku yang terlibat dalam kasus penusukan.
”Saat ini kami berusaha untuk mendalami kasus dan memburu pelaku,” ungkapnya.
Sempat Dapat Pertolongan...
Kedua korban, baik Dimas maupun David mengalami luka tusuk yang parah dan dilarikan ke rumah saat usai peristiwa.
Korban bernama Dimas dinyatakan meninggal dunia tak lama setelah tiba di rumah sakit. Sementara David meninggal dunia usai mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
”Satu meninggal dunia tak lama setelah dibawa ke rumah sakit, sementara satunya meninggal pasca dirawat kurang dari satu hari di rumah sakit,” jelasnya.
Kedua korban kemudian dibawa ke RSUD dr Loekmono Hadi Kudus untuk dilakukan otopsi. Kini polisi tengah menanti hasil otopsi dari tim dokter untuk penyelidikan lebih lanjut.
Editor: Zulkifli Fahmi