Bantuan ini diberikan dalam upaya mencegah terjadinya kebakaran di lingkungan kerja pengolahan gula tumbu. Setiap pengusaha mendapatkan bantuan berupa dua drum dan ember.
Penyerahan bantuan dilakukan dalam kegiatan Sosialisasi Penanganan Pertama terhadap Bencana Kebakaran yang digelar Pemerintah Kecamatan Gebog di aula Balai Desa Kedungsari, Selasa (28/10/2025) malam.
Pelaksana Damkar PT Sukun Wartono Indonesia Rifai menyampaikan, bantuan ini merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam mendukung upaya penanggulangan kebakaran. Terutama di sektor industri kecil yang memiliki risiko tinggi terhadap bahaya api.
”Kami memberikan dua drum dan ember kepada masing-masing pengusaha untuk membantu penanganan dan pencegahan awal jika terjadi kebakaran. Meskipun bantuan ini sederhana, harapannya bisa bermanfaat dan digunakan secara optimal,” ujarnya.
Rifai menambahkan, hasil evaluasi di lapangan menunjukkan bahwa risiko kebakaran di lokasi penggilingan tebu dalam proses pembuatan gula tumbu cukup besar. Hal ini disebabkan faktor cuaca panas, proses produksi yang melibatkan api, serta bahan mudah terbakar.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau agar perlengkapan tersebut selalu siaga di dekat area penggilingan.
”Drum sebaiknya selalu diisi air dan ditempatkan di sekitar tempat kerja. Dengan demikian, saat ada percikan api bisa segera digunakan untuk antisipasi sebelum membesar,” tambahnya.
Murianews, Kudus – PT Sukun Wartono Indonesia memberikan bantuan peralatan antisipasi kebakaran kepada enam pengusaha gula tumbu di Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Bantuan ini diberikan dalam upaya mencegah terjadinya kebakaran di lingkungan kerja pengolahan gula tumbu. Setiap pengusaha mendapatkan bantuan berupa dua drum dan ember.
Penyerahan bantuan dilakukan dalam kegiatan Sosialisasi Penanganan Pertama terhadap Bencana Kebakaran yang digelar Pemerintah Kecamatan Gebog di aula Balai Desa Kedungsari, Selasa (28/10/2025) malam.
Pelaksana Damkar PT Sukun Wartono Indonesia Rifai menyampaikan, bantuan ini merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam mendukung upaya penanggulangan kebakaran. Terutama di sektor industri kecil yang memiliki risiko tinggi terhadap bahaya api.
”Kami memberikan dua drum dan ember kepada masing-masing pengusaha untuk membantu penanganan dan pencegahan awal jika terjadi kebakaran. Meskipun bantuan ini sederhana, harapannya bisa bermanfaat dan digunakan secara optimal,” ujarnya.
Rifai menambahkan, hasil evaluasi di lapangan menunjukkan bahwa risiko kebakaran di lokasi penggilingan tebu dalam proses pembuatan gula tumbu cukup besar. Hal ini disebabkan faktor cuaca panas, proses produksi yang melibatkan api, serta bahan mudah terbakar.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau agar perlengkapan tersebut selalu siaga di dekat area penggilingan.
”Drum sebaiknya selalu diisi air dan ditempatkan di sekitar tempat kerja. Dengan demikian, saat ada percikan api bisa segera digunakan untuk antisipasi sebelum membesar,” tambahnya.
Menghadapi Situasi Darurat...
Sementara itu, Camat Gebog Fariq Musthofa menyampaikan apresiasi kepada PT Sukun Wartono Indonesia yang telah berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, khususnya dalam pencegahan kebakaran.
Ia menyebutkan, kegiatan sosialisasi ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar kepada para pengusaha dalam menghadapi situasi darurat.
”Sosialisasi ini bertujuan agar para pengusaha tahu langkah-langkah penanganan pertama ketika terjadi kebakaran. Harapannya, mereka bisa menerapkan ilmu yang diperoleh untuk mengantisipasi kejadian serupa di kemudian hari,” ungkapnya.
Dengan adanya kegiatan ini, Pemerintah Kecamatan Gebog berharap kesadaran dan kesiapsiagaan para pengusaha gula tumbu terhadap bahaya kebakaran semakin meningkat.
Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat diharapkan dapat memperkuat sistem pencegahan bencana di tingkat lokal.
Editor: Dani Agus