Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Pemerintah Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menggelar kegiatan sosialisasi dan simulasi penanganan kebakaran yang digelar di aula Balai Desa Kedungsari, Selasa (28/10/2025) malam.

Acara ini menghadirkan para pengusaha gula tumbu untuk diberikan pelatihan tentang pencegahan dan langkah awal penanganan jika terjadi kebakaran di tempat produksi.

Kegiatan ini berkolaborasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus dan PT Sukun Wartono Indonesia dan diikuti oleh pengusaha gula tumbu dari dua desa di wilayah Kecamatan Gebog.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kudus Ahmad Munaji menjelaskan, proses pembuatan gula tebu di pedesaan memiliki risiko tinggi terhadap kebakaran karena menggunakan bahan bakar padat seperti kayu, sekam, dan ampas tebu.

Selain itu, lingkungan kerja yang panas dan banyaknya bahan mudah terbakar menjadi faktor yang meningkatkan potensi bahaya.

”Kebanyakan kebakaran terjadi karena kelalaian manusia, seperti meninggalkan tungku menyala tanpa pengawasan atau menumpuk ampas tebu kering di dekat sumber api,” ungkapnya.

Munaji menekankan pentingnya langkah pencegahan dengan mengatur area pembakaran agar terpisah dari tempat penyimpanan bahan baku. Ia menyebutkan, jarak aman minimal sejauh 10 meter.

Ia juga mengimbau agar setiap pengusaha rutin memeriksa kondisi tungku dan saluran asap, serta menyediakan alat pemadam sederhana. Seperti karung basah, ember berisi pasir, atau alat pemadam api ringan (APAR).

Jangan Panik... 

  • 1
  • 2

Komentar