Kegiatan yang berlangsung sejak 8 Oktober hingga 6 November 2025 itu menitikberatkan pada pembangunan infrastruktur yang memberikan kemudahan akses warga serta melakukan pemberdayaan masyarakat.
Dalam kegiatan penutupan, Sekretaris Daerah Kudus, Revlisianto Subekti mengapresiasi hasil kerja TMMD yang dinilai memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.
”Bisa dilihat sendiri, hasilnya bagus. Anak-anak sekarang kalau ke sekolah tidak perlu memutar jauh lagi. Tadi juga ada permintaan masyarakat terkait batas dan penerangan jalan, nanti bisa ditindaklanjuti oleh teman yang lain dari camat maupun polsek,” ujarnya, Kamis (6/11/2025).
Sementara itu, Dandim 0722/Kudus, Letkol Inf Hermawan Setya Budi menyampaikan, kegiatan TMMD merupakan bentuk nyata sinergi antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam mempercepat pemerataan pembangunan di pedesaan.
”Pagi ini kita resmikan hasil TMMD tahap IV. Dulu jembatan yang ada hanya dari kayu dan membahayakan warga jika dilewati, sekarang sudah bisa dilalui dengan aman dan mempermudah akses masyarakat untuk bersekolah, beraktivitas ekonomi dan distribusi pertanian,” ungkapnya.
Proyek utama TMMD Sengkuyung IV di Desa Getasrabi meliputi pembangunan jembatan sepanjang 12 meter dengan lebar 2,5 meter dan tinggi 5 meter, serta betonisasi jalan sepanjang 200 meter lebar 2,5 meter.
Pembangunan ini diharapkan memperlancar mobilitas warga sekaligus meningkatkan konektivitas antarwilayah di Desa Getasrabi dengan wilayah lainnya.
Murianews, Kudus — Kodim 0722/Kudus resmi menutup pelaksanaan kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung IV Tahun Anggaran 2025 di Desa Getasrabi, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Kamis (6/11/2025).
Kegiatan yang berlangsung sejak 8 Oktober hingga 6 November 2025 itu menitikberatkan pada pembangunan infrastruktur yang memberikan kemudahan akses warga serta melakukan pemberdayaan masyarakat.
Dalam kegiatan penutupan, Sekretaris Daerah Kudus, Revlisianto Subekti mengapresiasi hasil kerja TMMD yang dinilai memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.
”Bisa dilihat sendiri, hasilnya bagus. Anak-anak sekarang kalau ke sekolah tidak perlu memutar jauh lagi. Tadi juga ada permintaan masyarakat terkait batas dan penerangan jalan, nanti bisa ditindaklanjuti oleh teman yang lain dari camat maupun polsek,” ujarnya, Kamis (6/11/2025).
Sementara itu, Dandim 0722/Kudus, Letkol Inf Hermawan Setya Budi menyampaikan, kegiatan TMMD merupakan bentuk nyata sinergi antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam mempercepat pemerataan pembangunan di pedesaan.
”Pagi ini kita resmikan hasil TMMD tahap IV. Dulu jembatan yang ada hanya dari kayu dan membahayakan warga jika dilewati, sekarang sudah bisa dilalui dengan aman dan mempermudah akses masyarakat untuk bersekolah, beraktivitas ekonomi dan distribusi pertanian,” ungkapnya.
Proyek utama TMMD Sengkuyung IV di Desa Getasrabi meliputi pembangunan jembatan sepanjang 12 meter dengan lebar 2,5 meter dan tinggi 5 meter, serta betonisasi jalan sepanjang 200 meter lebar 2,5 meter.
Pembangunan ini diharapkan memperlancar mobilitas warga sekaligus meningkatkan konektivitas antarwilayah di Desa Getasrabi dengan wilayah lainnya.
Selain fisik....
Selain kegiatan fisik, TMMD juga menyentuh aspek non-fisik melalui berbagai penyuluhan, seperti bela negara, pencegahan radikalisme dan terorisme, penanggulangan stunting
Lalu, sosialisasi bahaya narkoba, KB-kesehatan, pengembangan UMKM, pertanian, pemberdayaan masyarakat, serta sosialisasi kamtibmas dan desa tanggap bencana.
Pada kesempatan ini, Dandim juga meresmikan tugu budaya kampung silat sebagai simbol perhatian terhadap bela diri pencak silat yang berkembang di Desa Getasrabi.
Total anggaran kegiatan mencapai Rp 759,4 juta, dengan rincian Rp 229,5 juta bersumber dari APBD Provinsi Jawa Tengah dan Rp 529,9 juta dari APBD Kabupaten Kudus.
Dengan berakhirnya TMMD Sengkuyung IV ini, diharapkan masyarakat Desa Getasrabi dapat merasakan manfaat pembangunan secara berkelanjutan dan semakin berdaya dalam meningkatkan kesejahteraan.
Editor: Zulkifli Fahmi
