Rabu, 19 November 2025


Akibatnya, seorang ABK dikabarkan meninggal dunia, 10 ABK hilang dan 4 ABK lain selamat.

Kepala Kantor Basarnas Bali, Gede Darmada mengatakan, informasi kecelakaan laut itu pertama kali disampaikan oleh agen kapal PT Sumber Mina Samudra.

Mendapat informasi tersebut, pihaknya pun langsung mengerahkan tim SAR Arjuma 229 untuk melakukan pencarian.

”Kami gerakkan KN SAR Arjuna 229 mulai dari semalam dan hari ini kembali bergerak dari Dermaga Pasir Pelabuhan Benoa, pada pukul 07.35 Wita,” kata dia mengutip Kompas.com, Rabu (1/3/2023).

BacaKeluarga Warga Grobogan Korban Kapal Tenggelam Terima Santunan

Darmada mengatakan, KM Linggar Petak 89 mengangkut 15 orang Anak Buah Kapal (ABK) dengan rute pelayaran dari Pelabuhan Benoa, Denpasar, menuju wilayah penangkapan ikan (Fishing Ground) di Samudra Hindia.

Ketika berada di posisi koordinat 09°21'S - 115°03'T, tiba-tiba kapal penangkap ikan tersebut diterjang ombak besar hingga akhirnya tenggelam.

”Informasi dari nakhoda KM Linggar Letak 89 yang berhasil selamat mengungkapkan bahwa kapal sudah tenggelam, dan para ABK berpegang pada bola-bola pelampung,” lanjutnya.
Adapun indentitas ABK yang berhasil selamat dalam kecelakaan itu yakni Ariyono Wicaksono, selaku Nakhoda, Usnadi, Asep Maulana M, dan Muhamad Kevin Danuarta.Pihaknya pun berharap agar selama proses pencarian, cuaca di sekitar mendukung. Sehingga korban dapat segera ditemukan.BacaPemulangan Warga Grobogan Korban Kapal Tenggelam Belum JelasOperasi SAR tersebut turut melibatkan 17 orang ABK, lima unit rescuer, tujuh anggota Polair Mabes Polri, enam anggota Polair Pelabuhan Benoa dan dua orang SAR Radio 115.”Selain mengerahkan personil dan Alut kami juga menghubungi SROP dan VTS Benoa untuk e-broadcast mapel ke kapal-kapal yang berada disekitar lokasi kejadian,” ungkapnya. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Kompas.com

Baca Juga

Komentar

Terpopuler