Atasi Stunting, Blora Dibantu CSR dari Lima Perusahaan
Nathan
Selasa, 12 Juli 2022 15:01:54
MURIANEWS, Blora – Untuk mengatasi masalah stunting di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, pemerintah setempat mendapatkan bantuan corporate social responsibility (CSR) dari lima perusahaan.
Kelima badan atau perusahaan itu adalah Bank BPD Jateng, Bank BPR BKK Blora, Bank Arta, PT Blora Patragas Hulu (BPH) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Blora.
”Dari tambahan CSR tersebut, dari perusahaan langsung ke masyarakat,” kata Kepala Dinas Kesehatan Blora, Edy Widayat.
Baca: Pernikahan Anak Kerap Terjadi di Blora, TernyataDiungkapkannya, ada dua data terkait angka stuting di Kabupaten Blora. Dalam data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) adalah survey gizi secara nasional 2020, Kabupaten Blora ada di angka 21,5 persen.
Sementara, berdasarkan sistem elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) di Kabupaten Blora, pada Februari 2022 ada di angka 7,78 persen.
”E-PPGBM adalah kenyataan real hasil penimbangan serentak,” ungkapnya.
Edy mengatakan, ada sejumlah upaya yang dilakukan pihaknya. Dua di antaranya yakni, intervensi spesifik dan sensitif.
”Intervensi spesifik itu adalah intervensi yang dilakukan dinas-dinas atau CSR yang lain di luar dinas kesehatan. Kalau sensitif yang dilakukan dinas kesehatan,” jelasnya.Beberapa inovasi telah dilakukan guna mencegah dan menekan angka stunting. Harapannya, agar segera mencapai zero stunting di Kabupaten Blora.”Harapan kami, temen-temen perusahaan di Blora ikut peduli membantu permasalahan masyarakat Blora terutama stunting,” ujarnya.”Minimal adalah memberikan PMT atau pemberian makanan tambahan pada bayi, atau balita stunting selama lebih kurang 3-6 bulan. Kalau memungkinkan dari anggaran CSR,” sambungnya.Penanganan stunting di Kabupaten Blora sendiri, saat ini fokus di 24 kelurahan. Sebab, belum dda anggaran dari kelurahan untuk PMT.”Yang menjadi kendala kami adalah, kelurahan belum ada anggaran untuk PMT bayi balita stunting,” pungkasnya. Kontributor BloraEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_301279" align="alignleft" width="1280"]

Kepala Dinas Kesehatan Blora, Edy Widayat. (Murianews/Kontributor Blora)[/caption]
MURIANEWS, Blora – Untuk mengatasi masalah stunting di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, pemerintah setempat mendapatkan bantuan corporate social responsibility (CSR) dari lima perusahaan.
Kelima badan atau perusahaan itu adalah Bank BPD Jateng, Bank BPR BKK Blora, Bank Arta, PT Blora Patragas Hulu (BPH) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Blora.
”Dari tambahan CSR tersebut, dari perusahaan langsung ke masyarakat,” kata Kepala Dinas Kesehatan Blora, Edy Widayat.
Baca: Pernikahan Anak Kerap Terjadi di Blora, Ternyata
Diungkapkannya, ada dua data terkait angka stuting di Kabupaten Blora. Dalam data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) adalah survey gizi secara nasional 2020, Kabupaten Blora ada di angka 21,5 persen.
Sementara, berdasarkan sistem elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) di Kabupaten Blora, pada Februari 2022 ada di angka 7,78 persen.
”E-PPGBM adalah kenyataan real hasil penimbangan serentak,” ungkapnya.
Edy mengatakan, ada sejumlah upaya yang dilakukan pihaknya. Dua di antaranya yakni, intervensi spesifik dan sensitif.
”Intervensi spesifik itu adalah intervensi yang dilakukan dinas-dinas atau CSR yang lain di luar dinas kesehatan. Kalau sensitif yang dilakukan dinas kesehatan,” jelasnya.
Beberapa inovasi telah dilakukan guna mencegah dan menekan angka stunting. Harapannya, agar segera mencapai zero stunting di Kabupaten Blora.
”Harapan kami, temen-temen perusahaan di Blora ikut peduli membantu permasalahan masyarakat Blora terutama stunting,” ujarnya.
”Minimal adalah memberikan PMT atau pemberian makanan tambahan pada bayi, atau balita stunting selama lebih kurang 3-6 bulan. Kalau memungkinkan dari anggaran CSR,” sambungnya.
Penanganan stunting di Kabupaten Blora sendiri, saat ini fokus di 24 kelurahan. Sebab, belum dda anggaran dari kelurahan untuk PMT.
”Yang menjadi kendala kami adalah, kelurahan belum ada anggaran untuk PMT bayi balita stunting,” pungkasnya.
Kontributor Blora
Editor: Zulkifli Fahmi