Terancam Longsor, Dua Rumah Warga Blora Dibongkar

[caption id="attachment_326755" align="alignleft" width="1280"] Lokasi longsor di bantaran anak Sungai Lusi Desa Gedangdowo, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora. (Murianews/Kontributor Blora)[/caption] MURIANEWS, Blora – Bencana longsor terjadi di pinggir anak Sungai Lusi Desa Gedangdowo, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Peristiwa itu mengancam dua rumah milik warga setempat. Longor tersebut mencapai panjang 40 meter dan lebar 10 meter dengan kedalaman sekitar 10 meter. Akibat longsoran itu, dua rumah warga terpaksa dibongkar karena dikhawatirkan roboh. Pemilik rumah pun terpaksa mengungsi ke tetangganya sementara waktu. Dua rumah itu terpaksa dibongkar lantaran jarak longsor semakit dekat dengan pemukiman. Kedua rumah yang dibongkar yakni milik Pasiran dan Agus Prasetyo. Keduanya merupakan warga RT 03 RW 2 Desa Gedangdowo, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora. Baca: Bawa Sabu 8,40 Gram, Pria di Cepu Blora Ditangkap Sudarman warga setempat mengatakan sebelum terjadi longsor, wilayah Blora terjadi hujan sejak siang hingga sore hari. ”Curah hujan yang tinggi mengakibatkan air sungai meluap dan terjadi gerakan tanah hingga longsor akibat gerusan sungai,” jelasnya, sabtu (22/10/2022). Sebelum terjadi longsor, sempat terdengar gemuruh longsoran tanah dan pohon bambu yang berada di pinggiran sungai tumbang. ”Kejadian longsor terjadi tadi malam sekira pukul 19.30 WIB. Waktu itu hujan sudah reda, namun air sungai yang datang cukup tinggi sehingga terjadi longsor yang jarak dengan pemukiman cukup dekat,” ucapnya. Untuk mengantisipasi longsor susulan, secara gotong royong warga melakukan pembongkaran rumah yang nyaris terbawa longsor. Sekretaris Desa Gedangdowo Ika Kurniawan menjelaskan, dari pihak desa dengan sigap langsung melakukan evakuasi warga dan melakukan pembongkaran rumah. Itu dilakukan agar tidak ada korban jiwa. ”Ada dua rumah yang di bongkar, hal ini untuk mengantisipasi jika ada hujan susulan. Itu mengingat intensitas hujan di wilayah Blora tergolong masih cukup tinggi,” jelasnya. Ika menambahkan, pihaknya juga sudah melaporkan ke Pemerintah Kabupaten Blora agar bisa segera ditindaklanjuti. ”Semoga bisa segera ada tindakan agar tidak ada korban lagi,” harapnya.   Kontributor Blora Editor: Zulkifli Fahmi