Jalan Alternatif Blora-Ngawi Remuk, Bupati Minta Dukungan Pusat
Nathan
Sabtu, 11 Februari 2023 15:58:04
Kerusakan itu pun direspon Bupati Blora Arief Rohman dengan mendatangi langsung lokasi itu, Jumat (10/2/2023) sore. Bersama Forkompincam Kradenan, Arief menguruk itu dengan batu padas.
Pengurukan itu dilakukan sebagai upaya penanganan darurat. Di sisi lain, pihaknya juga sedang mengajukan bantuan perbaikan ke Pemerintah Pusat melalui Kementrian PUPR.
Setidaknya ada lima truk membawa batu padas untuk menguruk jalan itu. Tak hanya mendatangkan batu batas itu, Arief juga turut mencangkul dan bergotong-royong bersama masyarakat untuk menguruk jalan itu.
’’Desa di tengah hutan jati, akses terdekat menuju Ngawi, Jawa Timur. Perbaikan, sementara ini dulu, agar bisa dilewati dengan aman dahulu,’’ ucap Bupati Arief.
Baca: Ini Rekomendasi OJK untuk Program TPAKD BloraArief mengatakan, jalan itu perlu diperbaiki lantaran menjadi akses terdekat dari Blora menuju exit tol Ngawi. Ia pun berupaya agar pembangunan segera terealisasi.
Di sisi lain, lanjut Arief, di tengah hutan tersebut ada Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Universitas Gajah Mada (UGM) seluas 11 ribu hektar.
’’Ada kampus lapangan Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta yang merupakan almamater Pak Presiden. Setiap tahun mahasiswa UGM datang ke lokasi itu,’’ ujarnya.
’’Ada kampus lapangan Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta yang merupakan almamater Pak Presiden. Setiap tahun mahasiswa UGM datang ke lokasi itu,’’ ujarnya.Arief mengungkapkan, banyak pengguna Tol ketika keluar dari Ngawi menuju Blora diarahkan aplikasi Google Maps melewati Jalan Randublatung-Getas yang rusak itu.Pihaknya sendiri telah melakukan pembangunan di jalan itu sekitar 1,5 km. Yakni dari Pasar Randublatung ke selatan. Ia pun berharap lanjutan pembangunan dapat dukungan anggaran dari pusat.’’Jika perbaikan jalan ini bisa diwujudkan bersama, betapa senangnya ribuan masyarakat desa hutan di dalam sana yang selama ini jadi kantong kemiskinan,’’ katanya.Sementara itu, Camat Randublatung, Sutarso menyampaikan, jarak dari Randublatung menuju batas Ngawi sepanjang 18 Kilometer. Kerusakan parah sekitar 13 Kilometer dari Randublatung hingga Getas Kradenan, dan Getas hingga batas Ngawi sekitar 3 kilometer. Selebihnya masih baik.’’Yang parah memang jalan di tengah hutan ini. Banyak anak sekolah setiap pagi harus berjibaku dengan lumpur ketika berangkat sekolah ke Randublatung maupun Ngawi. Pembangunan jalan tembus Blora-Ngawi ini bisa menjadi pembuka akses pertumbuhan ekonomi di Blora Selatan,’’ papar Camat Sutarso. Kontributor BloraEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Blora – Sepanjang 13 km jalan alternatif Blora-Ngawi rusak berat. Tepatnya di jalan Randublatung-Getas, tepatnya di Desa Bodeh Kecamatan Kradenan.
Kerusakan itu pun direspon Bupati Blora Arief Rohman dengan mendatangi langsung lokasi itu, Jumat (10/2/2023) sore. Bersama Forkompincam Kradenan, Arief menguruk itu dengan batu padas.
Pengurukan itu dilakukan sebagai upaya penanganan darurat. Di sisi lain, pihaknya juga sedang mengajukan bantuan perbaikan ke Pemerintah Pusat melalui Kementrian PUPR.
Setidaknya ada lima truk membawa batu padas untuk menguruk jalan itu. Tak hanya mendatangkan batu batas itu, Arief juga turut mencangkul dan bergotong-royong bersama masyarakat untuk menguruk jalan itu.
’’Desa di tengah hutan jati, akses terdekat menuju Ngawi, Jawa Timur. Perbaikan, sementara ini dulu, agar bisa dilewati dengan aman dahulu,’’ ucap Bupati Arief.
Baca: Ini Rekomendasi OJK untuk Program TPAKD Blora
Arief mengatakan, jalan itu perlu diperbaiki lantaran menjadi akses terdekat dari Blora menuju exit tol Ngawi. Ia pun berupaya agar pembangunan segera terealisasi.
Di sisi lain, lanjut Arief, di tengah hutan tersebut ada Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Universitas Gajah Mada (UGM) seluas 11 ribu hektar.
’’Ada kampus lapangan Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta yang merupakan almamater Pak Presiden. Setiap tahun mahasiswa UGM datang ke lokasi itu,’’ ujarnya.
Arief mengungkapkan, banyak pengguna Tol ketika keluar dari Ngawi menuju Blora diarahkan aplikasi Google Maps melewati Jalan Randublatung-Getas yang rusak itu.
Pihaknya sendiri telah melakukan pembangunan di jalan itu sekitar 1,5 km. Yakni dari Pasar Randublatung ke selatan. Ia pun berharap lanjutan pembangunan dapat dukungan anggaran dari pusat.
’’Jika perbaikan jalan ini bisa diwujudkan bersama, betapa senangnya ribuan masyarakat desa hutan di dalam sana yang selama ini jadi kantong kemiskinan,’’ katanya.
Sementara itu, Camat Randublatung, Sutarso menyampaikan, jarak dari Randublatung menuju batas Ngawi sepanjang 18 Kilometer. Kerusakan parah sekitar 13 Kilometer dari Randublatung hingga Getas Kradenan, dan Getas hingga batas Ngawi sekitar 3 kilometer. Selebihnya masih baik.
’’Yang parah memang jalan di tengah hutan ini. Banyak anak sekolah setiap pagi harus berjibaku dengan lumpur ketika berangkat sekolah ke Randublatung maupun Ngawi. Pembangunan jalan tembus Blora-Ngawi ini bisa menjadi pembuka akses pertumbuhan ekonomi di Blora Selatan,’’ papar Camat Sutarso.
Kontributor Blora
Editor: Zulkifli Fahmi