Rabu, 19 November 2025

Murianews, Blora – Sedulur Sikep ternyata tidak hanya ada di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Ajaran ini ternyata juga memiliki pengikut di beberapa daerah.

Dalam acara pemugaran makam leluhur Sedulur sikep di Dukuh Tanduran, Desa Kemantren, Kedungtuban, Blora, sejumlah pengikut Sedulur Sikep yang menokohkan Samin Soerosentika, hadir dari berbagai daerah.

Sedulur Sikep di Blora, Kamis (20/7/2023) melakukan pemugaran makam Soerokidin di Tanduran. Tokoh ini merupaka menantu dari Samin Surosentiko, pencetus ajaran sikep yang penganutnya selanjutnya disebut sebagai sedulur sikep.

Sedulur sikep sendiri saat ini masih ada di masyarakat dan diamalkan pengikutnya. Mereka tersebar di Blora, Bojonegoro, Rembang, Pati, hingga Kudus.

Di Blora sendiri ada empat perkampungan sedulur sikep. Masing-masing sedulur sikep Karangpace Klopoduwur, sedulur sikep Blimbing Sambongrejo, sedulur sikep Balong Sumber, dan sedulur sikep Tanduran Kemantren.

Pada acara pemugaran makam Soeradikin, juga hadir rombongan Sedulur Sikep dari Kudus dan Pati. Gunretno, pimpinan rombongan sedulur sikep dari Kudus dan Pati, mengaku senang dan berterimakasih kepada Bupati Blora yang telah berkenan hadir mendukung penggantian nisan atau pathok leluhurnya.

"Tadi kami setengah 6 pagi dari rumah perjalanan ke Blora. Ternyata sampai sini sudah kedhisikan Pak Bupati. Maturnuwun Pak Bupati yang telah mendukung dan membantu kegiatan kami,” ujar Gunretno.

Menurutnya, pemugaran makam ini adalah wujud penghormatan kepada leluhur. Merawat makam, mengganti pathok yang sudah lapuk agar memiliki tetenger atau pertanda yang jelas, bahwa disinilah dimakamkan leluhur mereka, Mbah Soerokidin.

Menurut Gunretno, Soerokidin ini merupakan anak menantu dari Samin Soerosentiko. Beliau juga ikut diasingkan Belanda ke luar Jawa bersama Samin Soerosentiko, namun akhirnya bisa kembali dan melanjutkan penyebaran ajaran sikep di Jawa.

"Beliau ini anak mantu Mbah Samin Soerosentiko. Jika Mbah Samin dikabarkan meninggal di Sawahlunto Sumatera Barat, Mbah Soerokidin kembali ke Jawa dan dimakamkan disini, Tanduran. Masih ada cucunya yang hidup bersama sedulur sikep Tanduran," tambahnya.

Sementara itu, Eko Arifianto, praktisi sejarah sedulur sikep yang akrab disapa Eko Kotak menyampaikan, peran perjuangan Soerokidin dalam menyebarkan ajaran sikep tertulis di buku Belanda. Sehingga sejarahnya sangat otentik.

"Benar, kisah perjuangannya Mbah Soerokidin tercatat di dokumen Belanda. Ia anak mantu dari Mbah Samin Soerosentiko. Ini potensi besar dan positif untuk Blora, karena sedulur sikep dari berbagai wilayah juga mengakuinya. Semoga bisa dikembangkan," ujarnya.


Editor: Budi Santoso

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler