Menteri Basuki dan Pratikno Tinjau Lokasi Bendung Karangnongko
Nathan
Kamis, 19 Oktober 2023 19:52:00
Murianews, Bojonegoro – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bersama Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) RI Pratikno meninjau lokasi bendung gerak Karangnongko di Desa Ngelo, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (19/10/2023).
Kedatangan dua menteri itu juga dihadiri oleh Bupati Blora Arief Rohman bersama Forkompimda, Pejabat (Pj) Bupati Bojonegoro Adriyanto bersama Forkompimda dan sejumlah Kepala desa di masing masing wilayah.
Menteri Basuki menjelaskan, Bendung Karangnongko merupakan long storage yang memanfaatkan teknologi bendung gerak di Sungai Bengawan Solo sepanjang 24 kilometer. Dengan teknologi itu, bendungan dapat menampung air dengan kapasitas 59 juta m3.
”Kita terlebih dahulu bangun di daerah kering di Sungai Bengawan Solo, jadi tidak menyentuh masyarakat. Kalau sudah jadi kita bangun cofferdam untuk mengalirkan air, baru kita bangun bendungannya,”kata Basuki.
Ia menjelaskan, pembangunan Bendung Gerak Karangnongko tertuang dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 21 Tahun 2022. Yakni Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perubahan Daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).
Secara teknis, lanjutnya, Bendung ini memiliki luas genangan 1.027 hektare untuk mengairi daerah irigasi seluas 6.950 hektare di Kabupaten Blora, Bojonegoro, dan sekitarnya.
”Suplai air irigasi Bendungan Karangnongko akan didistribusikan melalui Daerah Irigasi (DI) Karangnongko Kiri (Kabupaten Blora) seluas 1.746 hektare dan DI Karangnongko Kanan (Kabupaten Bojonegoro) seluas 5.203 hektare,” ungkapnya.
Sementara itu, Mensesneg Pratikno mengatakan pembangunan Bendung Gerak Karangnongko diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perekonomian di Blora dan Bojonegoro melalui sektor pertanian. Di sekitar bendungan rencananya akan dikembangkan sektor agrobisnis secara produktif dan berkelanjutan yang melibatkan masyarakat setempat.
”Inti dari kemakmuran adalah air dan konektivitas. Jadi konsep kami, ada air, ada konektivitas, dan ada industri yang mengambil dari produk para petani, jadi itu yang kita harapkan mengangkat kemakmuran di sini,” kata Pratikno.
Editor: Supriyadi



