Rabu, 19 November 2025


Bendungan yang nantinya akan membendung Sungai Bengawan Solo ini diprediksi dapat menampung sebanyak 59,1 juta meter kubik air, dengan luasan genangan 1026,5 hektare.

Bupati Blora Aief Rohman, Jumat (28/4/2023) kemarin datang ke Kantor Bangawan Solo untuk memastikan warga dua desa ini direlokasi tak jauh dari desa mereka.

”Kita ingin Desa Ngrawoh dan Desa Nginggil tetap ada. Lahan dua desa ini mayoritas akan tergenang. Kami inginnya bukan dipindahkan jauh, tetapi direlokasi atau permukimannya digeser ke wilayah yang tidak tergenang dekat Bendungan Karangnongko,” ucap Bupati.

Terkait mekanismenya seperti apa, Bupati yang akrab disapa Mas Arief ini mengaku akan berkonsultasi terlebih dahulu ke Kementerian LHK, Kementerian PUPR, dan Kementerian Dalam Negeri.

”Karena ini PSN (proyek strategis nasional, red) yang didanai langsung oleh APBN, maka kami perlu konsultasi juga dengan kementerian. Akan dibentuk tim bersama BBWS Bengawan Solo dan UGM untuk mendampingi proses ini. Apakah nanti digeser ke wilayah hutan Perhutani atau ke wilayah KHDTK UGM. Perlu meminta petunjuk Kementerian,” ujar Bupati.

Baca: Usai Dikandangkan, Mobil Operasional Kecamatan di Blora Ditempeli Stiker Khusus

Pihaknya meminta masyarakat tidak gusar. Karena Pemkab sedang mengupayakan yang terbaik. Masih ada waktu, karena pengisian bendungan baru akan dilaksanakan tahun 2027.

Menurut Bupati, pembangunan akan dimulai dari wilayah Bojonegoro terlebih dahulu karena di sisi timur Bengawan Solo tidak banyak permukiman, mayoritas hutan dan lahan kosong, lahannya juga sudah siap.
Sedangkan wilayah Blora, sisi barat Bengawan Solo menunggu kepastian relokasi permukiman warga.”Ke depan Bendungan Karangnongko ini akan bermanfaat untuk mencegah kekeringan wilayah Blora Selatan, irigasi pertanian, pemenuhan kebutuhan air bersih, dan pariwisata. Seain gerbang dari Bojonegoro, juga akan dibangun gerbang bendungan dari sisi Kabupaten Blora,” pungkas Bupati.Baca: Anak Kepala Desa di Blora Diamankan Polisi, Diduga Terlibat Aksi PengeroyokanSementara itu, Kepala BBWS Bengawan Solo, Maryadi Utama, menyampaikan bahwa anggaran pembangunan konstruksi Bendungan Karangnongko ini adalah Rp 1,5 triliun.Pengadaan lahan akan mulai dilaksanakan tahun 2023. Sedangkan pembangunan fisik secara bertahap akan dilakukan hingga 2026, dan akan mulai digenangi pada 2027.”Jadi ini bukan lagi Bendung Gerak seperti yang banyak diberitakan dahulu. Namun diubah menjadi bendungan. Yang tadinya ada saluran pengelak, diubah menjadi saluran pelimpas,” tambahnya. Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler