Beredar Video Bullying Siswa SMP di Blora, Motifnya Cuma Iseng
Nathan
Jumat, 23 Februari 2024 20:32:00
Murianews, Blora – Sebuah video perundungan atau bullying siswa terjadi di salah satu SMP di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Video ini bahkan sempat viral dan beredar di aplikasi perpesanan. Kasus perundungan itu menimpa seorang siswa kelas IX di salah satu SMP di Kecamatan Japah, Blora.
Dalam video yang beredar dengan durasi 14 detik itu memperlihatkan korban sedang tidur di meja kelas saat menunggu jam pelajaran berikutnya. Setelah itu datang tiga temannya yang berniat membangunkan korban dengan kasar dan dilanjut ada pemukulan di bagian kepala.
Tampak seorang anak memakai seragam sekolah berada di dalam kelas diduga menjadi korban perundungan teman-temannya. Kepalanya digampar, dikatai dan tubuhnya dihentak-hentak.
Siswa berusia 16 tahun yang jadi korban itu hanya bersikap pasrah, menundukkan kepala, dan melindungi kepalanya dengan tangan. Dia duduk di kursi dan menunduk di meja.
“Woi tangi woi, woi tangi woi,” teriak seorang dalam 2 potongan video yang berdurasi singkat itu.
Kepala Sekolah SMP tersebut menjelaskan, adanya seorang siswa yang menjadi ajang bully teman-temannya dengan motif iseng. ”Itu kemarin kejadiannya hari Selasa (20/2/2024), saya tahunya hari Rabu. Hari Rabu saya panggil semuanya dan saya interogasi motifnya apa. Ternyata motif mereka itu iseng atau guyonan,” terangnya, Jumat (23/2/2024).
ia menyayangkan kejadian tidak pantas itu. Dia juga meminta keterangan dari siswa yang melakukan bullying terhadap korban. Pihaknya memanggil orang tua dari siswa yang terlibat.
”Sudah saya bilangin, kamu nek guyon ora ngunu kuwi, (kamu kalau becanda jangan seperti itu, red). Jadi anak (korban) itu tertidur di kelas. (Pelaku) kira kira ada 4 atau 5 anak,” jelasnya.
Dia merasa kecewa atas perilaku anak didiknya yang bercanda keterlaluan. Kejadian itu diselesaikan secara kekeluargaan.
”Semua sudah diselesaikan. Orang tuanya sudah datang ke sekolah dan membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi lagi. Orang tua korban juga tidak akan menuntut si pelaku,” ungkapnya.
Sementara itu, terpisah, Kapolsek Japah AKP Isnaeni membenarkan adanya kejadian pembullyan anak di salah satu SMP itu. Pihak kepolisian mencoba mengklarifikasi terhadap pihak yang terlibat untuk dimintai keterangan.
”Iya mas, ini masih diselesaikan di Polsek. Anak-anak, orang tua dan guru kita panggil di Polsek,” jelas Isnaeni.
Isnaeni meminta kepada guru-guru agar intensif mengawasi dan mendidik anak-anaknya khususnya selama jam sekolah. ”Dan kepada para orang tua agar tetap mengawasi dan mendidik anak-anaknya sela di luar sekolah dan kepolisian juga ikut membina serta mengawasi perilaku anak-anak sekolah tersebut, baik di sekolah maupun di masyarakat,” pungkasnya.
Editor: Dani Agus



