18 LC di Blora Terima Kartu PK, Fungsinya Penting Banget
Nathan
Rabu, 28 Februari 2024 21:49:00
Murianews, Blora – Pemkab Blora melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Disporabudpar) memberikan kartu PK pada 18 pemandu karaoke (PK) atau lady companion (LC).
Kepala Disporabudpar Blora Iwan Setiyarso mengatakan kartu PK atau kartu LC tersebut berfungsi untuk mempermudah pendataan dan identifikasi. Termasuk menangkal penyebaran penyakit menular seperti narkoba, HIV/AIDS.
”(LC) menurut kami wajib memiliki kartu. Cuma kita adaptasi dulu, menyampaikan persyaratannya. Kalau transisi sudah kita anggap cukup nanti akan ada penegakan. Yang tidak punya kartu sementara tidak bisa beraktivitas,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, pemberian kartu tersebut sebagai legalitas sesuai perda yang ada, yakni Perda Nomor 5 tahun 2017 terkait dengan penyelenggaraan pariwisata.
Dengan pemberian kartu itu, para PK diharap dapat melakukan aktivitasnya dengan baik. Sebab, mereka bekerja di zona rawan dengan narkoba, HIV/Aids, maupun penularan penyakit kelamin lainnya.
Iwan juga meminta para pemandu wisata di bidang karaoke lainnya juga mau membuat kartu tersebut. Harapannya, guna mencegah hal-hal yang tak diinginkan.
”Bisa menjadi proteksi bagi mereka biar teridentifikasi dan terkontrol. Baik kesehatannya, atau mereka melakukan operasional atau melakukan pekerjaannya di mana. Kalau teridentifikasi tempatnya, orangnya, akan meminimalisir hal hal yang tidak kita inginkan. Biar mereka terpantau, terdata,” jelasnya.
Kepala Bidang Pariwisata, Yeti Romdonah menambahkan, kartu PK atau kartu LC itu sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap para pemandu karaoke.
Yeti mengungkapkan, saat ini baru 18 kartu yang diberikan karena para pekerja di tempat karaoke itu sudah mengurusnya. Mereka berasal dari dua tempat karaoke di Blora.
”Kartu ini untuk mengidentifikasi, kemudian tingkat kesehatan karena kita ada tes anti narkoba juga. Kartu LC untuk melindungi diri dia sendiri dalam bekerja akan nyaman dan merasa dipedulikan,” jelas Yeti.
Di kesempatan itu, pihaknya juga menyayangkan masih banyak tempat karaoke ilegal di Blora. Dari sekitar 65 tempat karaoke di Blora, baru 27 yang sudah berizin.
Editor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Blora – Pemkab Blora melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Disporabudpar) memberikan kartu PK pada 18 pemandu karaoke (PK) atau lady companion (LC).
Kepala Disporabudpar Blora Iwan Setiyarso mengatakan kartu PK atau kartu LC tersebut berfungsi untuk mempermudah pendataan dan identifikasi. Termasuk menangkal penyebaran penyakit menular seperti narkoba, HIV/AIDS.
”(LC) menurut kami wajib memiliki kartu. Cuma kita adaptasi dulu, menyampaikan persyaratannya. Kalau transisi sudah kita anggap cukup nanti akan ada penegakan. Yang tidak punya kartu sementara tidak bisa beraktivitas,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, pemberian kartu tersebut sebagai legalitas sesuai perda yang ada, yakni Perda Nomor 5 tahun 2017 terkait dengan penyelenggaraan pariwisata.
Dengan pemberian kartu itu, para PK diharap dapat melakukan aktivitasnya dengan baik. Sebab, mereka bekerja di zona rawan dengan narkoba, HIV/Aids, maupun penularan penyakit kelamin lainnya.
Iwan juga meminta para pemandu wisata di bidang karaoke lainnya juga mau membuat kartu tersebut. Harapannya, guna mencegah hal-hal yang tak diinginkan.
”Bisa menjadi proteksi bagi mereka biar teridentifikasi dan terkontrol. Baik kesehatannya, atau mereka melakukan operasional atau melakukan pekerjaannya di mana. Kalau teridentifikasi tempatnya, orangnya, akan meminimalisir hal hal yang tidak kita inginkan. Biar mereka terpantau, terdata,” jelasnya.
Kepala Bidang Pariwisata, Yeti Romdonah menambahkan, kartu PK atau kartu LC itu sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap para pemandu karaoke.
Yeti mengungkapkan, saat ini baru 18 kartu yang diberikan karena para pekerja di tempat karaoke itu sudah mengurusnya. Mereka berasal dari dua tempat karaoke di Blora.
”Kartu ini untuk mengidentifikasi, kemudian tingkat kesehatan karena kita ada tes anti narkoba juga. Kartu LC untuk melindungi diri dia sendiri dalam bekerja akan nyaman dan merasa dipedulikan,” jelas Yeti.
Di kesempatan itu, pihaknya juga menyayangkan masih banyak tempat karaoke ilegal di Blora. Dari sekitar 65 tempat karaoke di Blora, baru 27 yang sudah berizin.
Editor: Zulkifli Fahmi