Guru di Blora Diminta Ikut Atasi Anak Tidak Sekolah
Nathan
Rabu, 17 April 2024 16:50:00
Murianews, Blora – Bupati Blora Arief Rohman meminta kepada jajaran Dinas Pendidikan setempat untuk memastikan anak usia sekolah di sekitarnya harus bersekolah dan tidak ada yang putus sekolah. Hal itu disampaikan Arief Rohman saat menghadiri Halal Bihalal di Korwil PGRI Jepon, Rabu (17/4/2024).
”Saya pesan jangan sampai ada anak-anak di sekitar kita yang tidak sekolah. Pastikan bahwa anak usia sekolah harus bersekolah,” kata Arief Rohman.
Tak hanya itu, Arief juga meminta agar para guru bisa mendata di wilayahnya jika ada anak yang tidak mampu sekolah dan mengajak mereka agar mau untuk sekolah.
”Saya harap bapak ibu guru semua bisa juga melihat sekitarnya (kampung tempat tinggal) jika ada yang tidak sekolah atau anak putus sekolah untuk dilaporkan dan dibujuk untuk sekolah kembali,” tuturnya.
Jika alasannya biaya, lanjut Bupati, hal itu nantinya bisa dikoordinasikan dengan dinas agar anak anak yang masih diusianya masih sekolah bisa mendapatkan haknya untuk tetap belajar.
Bupati mengaku, Pemerintah Kabupaten Blora akan terus berkomitmen kuat untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, utamanya terkait layanan dasar yang bersifat fundamental seperti pendidikan. Hal ini dibuktikan dengan diresmikannya program pemerintah Sekolah Sisan Ngaji (SSN).
”Saya minta kepada guru-guru Kelompok Bermain, TK, SD, dan SMP di Kabupaten Blora untuk mendukung penuh program pemerintah Sekolah Sisan Ngaji (SSN) ini. Mari mulai kita tanamkan akhlak yang baik kepada anak-anak kita yang nantinya akan meneruskan pembangunan di Kabupaten Blora,” tambahnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Blora Sunaryo menjelaskan, dalam kesempatan yang berbahagia ini mengajak semua pihak yang memiliki tanggung jawab dalam melaksanakan pelayanan bidang pendidikan dengan meningkatkan kinerja, baik sebagai guru, pengawas, maupun tenaga teknis.
Sunarnyo juga meminta agar para pengawas, kepala sekolah dan guru bisa ikut aktif dalam penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS). Sehingga angka anak tidak sekolah semakin berkurang.
”semuanya saja saya minta agar bisa menyisir keberadaan ATS dengan basis data SILAT, dan Mengajak ATS untuk kembali ke sekolah, baik ke sekolah formal maupun non formal (kesetaraan). Dalam hal ini kita akan bekerja sama dengan PKBM untuk melaksanakan program Kejar Paket A, Paket B, maupun Paket C,” tambahnya.
Editor: Dani Agus
Murianews, Blora – Bupati Blora Arief Rohman meminta kepada jajaran Dinas Pendidikan setempat untuk memastikan anak usia sekolah di sekitarnya harus bersekolah dan tidak ada yang putus sekolah. Hal itu disampaikan Arief Rohman saat menghadiri Halal Bihalal di Korwil PGRI Jepon, Rabu (17/4/2024).
”Saya pesan jangan sampai ada anak-anak di sekitar kita yang tidak sekolah. Pastikan bahwa anak usia sekolah harus bersekolah,” kata Arief Rohman.
Tak hanya itu, Arief juga meminta agar para guru bisa mendata di wilayahnya jika ada anak yang tidak mampu sekolah dan mengajak mereka agar mau untuk sekolah.
”Saya harap bapak ibu guru semua bisa juga melihat sekitarnya (kampung tempat tinggal) jika ada yang tidak sekolah atau anak putus sekolah untuk dilaporkan dan dibujuk untuk sekolah kembali,” tuturnya.
Jika alasannya biaya, lanjut Bupati, hal itu nantinya bisa dikoordinasikan dengan dinas agar anak anak yang masih diusianya masih sekolah bisa mendapatkan haknya untuk tetap belajar.
Bupati mengaku, Pemerintah Kabupaten Blora akan terus berkomitmen kuat untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, utamanya terkait layanan dasar yang bersifat fundamental seperti pendidikan. Hal ini dibuktikan dengan diresmikannya program pemerintah Sekolah Sisan Ngaji (SSN).
”Saya minta kepada guru-guru Kelompok Bermain, TK, SD, dan SMP di Kabupaten Blora untuk mendukung penuh program pemerintah Sekolah Sisan Ngaji (SSN) ini. Mari mulai kita tanamkan akhlak yang baik kepada anak-anak kita yang nantinya akan meneruskan pembangunan di Kabupaten Blora,” tambahnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Blora Sunaryo menjelaskan, dalam kesempatan yang berbahagia ini mengajak semua pihak yang memiliki tanggung jawab dalam melaksanakan pelayanan bidang pendidikan dengan meningkatkan kinerja, baik sebagai guru, pengawas, maupun tenaga teknis.
Sunarnyo juga meminta agar para pengawas, kepala sekolah dan guru bisa ikut aktif dalam penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS). Sehingga angka anak tidak sekolah semakin berkurang.
”semuanya saja saya minta agar bisa menyisir keberadaan ATS dengan basis data SILAT, dan Mengajak ATS untuk kembali ke sekolah, baik ke sekolah formal maupun non formal (kesetaraan). Dalam hal ini kita akan bekerja sama dengan PKBM untuk melaksanakan program Kejar Paket A, Paket B, maupun Paket C,” tambahnya.
Editor: Dani Agus