Rabu, 19 November 2025

Murianews, Blora – Salah satu caleg PDIP Blora terpilih, Eko Sulistyono, akan diganti oleh parpolnya karena aturan internal KomandanTe. Caleg dari dapil 5 Blora ini, tetap akan diganti, meski diumumkan KPU sebagai caleg terpilih.

Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu PDIP Blora, Kuat Prihantoro menyebut, di Jawa Tengah, termasuk di Kabupaten Blora akan tetap berpedoman pada sistem KomandanTe. Aturan internal ini tertuang dalam Peraturan Dewan Pimpinan Daerah PDI Perjuangan Provinsi Jawa Tengah Nomor 01 Tahun 2023.

Aturan itu menyebutkan, dalam penentuan caleg terpilih dari PDIP berdasarkan daerah ampuan. Bukan dari suara terbanyak yang ditetapkan KPU.

Aturan ini akan tetap dipakai di internal, meski sejumlah caleg PDIP di Jateng protes ke pusat. Menurutnya meski muncul Peraturan Partai (PP) nomor 3 tahun 2024, hal itu tak akan mempengaruhi kebijakan di PDIP yang ada di Jawa Tengah.

"Untuk di Jawa Tengah Partai PDIP pakai aturan partai nomor 1 tahun 2023. Perolehan dihitung berdasar daerah ampuan. PP nomor 3 2024 itu hanya berlaku di luar Jateng," ujar Kuat Prihantoro, Senin (13/5/2024).

Menurutnya, beberapa caleg terpilih yang terdampak sistem KomandanTe di Jawa Tengah saat ini membuat komunitas. Mereka mengadu ke Jakarta dan diterima DPP Mahkamah Partai PDIP.

Sejauh ini, masih menunggu keputusan mengenai sikap DPP PDIP. Namun, hal itu tak akan mempengaruhi kebijakan PDIP di Jawa Tengah. Sebab adanya PP nomor 3 2024 tidak akan menggugurkan PP DPD nomor 1 2023. Sehingga sistem tersebut tetap berlaku di Jawa Tengah.

"KPU memang sudah menetapkan pak Yong (Indra Eko Sulistyono). Partai sudah berkirim surat pengunduran diri dan menarik status dia yang jadi," paparnya.

Indra Eko Sulistyono sendiri berkontestasi dari dapil 5 (Ngawen, Tunjungan, Banjarejo) dengan perolehan 4.801 suara. Namun karena suaranya banyak dari luar daerah ampuannnya, maka ia akan digantikan caleg PDIP lain.

Caleg yang akan menggantikan posisinya adalah Lina Hartini. Secara KomandanTe, daerah ampuannya mendapatka suara lebih banyak dibanding Eko Sulistyono.

"Sudah diberikan pemahaman sejak awal. Mungkin pak Yong ekspektasinya terlalu tinggi," tuturnya.

Editor: Budi Santoso

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler