Rabu, 19 November 2025

Murianews, Blora – Untuk mengurangi volume sampah di TPA (Tempat Pembuangan Akhir), DLH Blora (Dinas Lingkungan Hidup Kaupaten Blora), akan memaksimalkan keberadaan bank sampah. Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kebersihan dan pengolahan sampah akan terus didorong.

Sejumlah program digalakkan DLH Blora untuk mengajak masyarakat bisa berpartisipasi dalam mengurangi sampah. Salah satunya dengan memaksimalkan keberadaan Bank Sampah dan TPS-3R (Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce), yang dinilai cukup efektif sebagai solusi mengatasi masalah sampah.

Subkoordinator Pengelolaan Sampah DLH Blora, Lindung Arum Setiawan menerangkan, sedikitnya ada 30 ton sampah setiap hari yang masuk ke TPA Blora. Sebagian besar adalah sampah yang berasal dari rumah tangga.

Diungkapkan Lindung, Bank sampah dan TPS-3R dioptimalkan untuk mereduksi sampah di tingkat hulu. Menurutnya, melalui program ini bisa efektif mengurangi beban atau volume sampah yang terkirim ke TPA.

“Jika kesadaran akan kebersihan dan pengelolaan sampah sudah baik, tentu nantinya volume sampah akan bisa berkurang,” tutur Lindung, Senin(13/5/2024).

Lindung menambahkan gerakan pilah sampah dari rumah juga bisa mulai digencarkan untuk membangun kesadaran masyarakat memilah sampah rumah tangga. Sampah organik dan yang bisa didaur ulang akan dikumpulkan ke bank-bank sampah. Di sana, sampah bernilai ekonomi seperti botol plastik, kardus dan lain-lain bisa dijual.

“Sedangkan untuk keberadaan TPS-3R di Kabupaten Blora telah digagas sebanyak 13 tempat tersebar disejumlah kecamatan dan Desa yang didalamnya juga terdapat proses pemilahan sampah. Jika program TPS 3R yang terdapat di pemukiman warga bukan hanya sekedar tempat pembuangan sementara tetapi juga mengubah sampah menjadi kompos," tambahnya.

Pihaknya juga mengakui, jika langkah ini belum berhasil diterapkan di masyarakat, beban TPA akan semakin berat. Pengoptimalan keberadaan Bank Sampah dan TPS-3R ini harus terus disuarakan, sehingga pemilahan sampah bisa berjalan di masyarakat.

"Jika kesadaran akan kebersihan dan pengelolaan sampah sudah baik, tentu nantinya volume sampah akan bisa berkurang, meski tidak seutuhnya karena tetap akan ada sisa (residu) yang masuk ke TPA, paling tidak beban sampah di TPA ini akan ringan,” terang Lindung.

Hingga saat ini DLH Blora terus berkomitmen untuk terus mendorong dan siap mendampingi terbentuknya bank sampah di seluruh OPD, Sekolah, Kecamatan dan juga Kelurahan/Desa. Karena ini merupakan salah satu alternatif dalam pengelolaan sampah langsung dari sumbernya.

"Sampai saat ini bank sampah masih menjadi salah satu sarana dalam rangka pengurangan sampah yang ada di kabupaten Blora selain TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuce, Recycle). Selain dapat merubah kebiasaan dan pola hidup masyarakat dalam hal pengelolaan sampah, bank sampah juga dapat memberikan manfaat langsung yang dapat dirasakan dengan penukaran atau penjualan sampah yang mereka kumpulkan," pungkasnya.

Editor: Budi Santoso

Komentar

Terpopuler