Meriah, Pembukaan Festival Budaya Spritual Kabupaten Blora 2024
Nathan
Senin, 8 Juli 2024 22:59:00
Murianews, Blora – Pembukaan kegiatan Festival Budaya Spritual Kabupaten Blora 2024 berlangsung meriah. Festival yang digelar di alun-alun Blora, Jawa Tengah ini, menyedot animo masyarakat untuk datang melihat langsung dari dekat.
Acara ini diselenggarakan oleh Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Kemendikbudristek RI bekerjasama dengan Pemkab Blora pada 8-10 Juli 2024. Hadir dalam pembukaan festival, Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat Sjamsul Hadi.
Festival Budaya Spiritual Kabupaten Blora 2024 ini adalah ruang dan media interaksi budaya di mana berbagai khazanah seni budaya Kabupaten Blora akan ditampilkan, dengan keunikan sendiri-sendiri.
”Dalam acara ini ditampilkan berbagai seni tradisi seperti tayub atau ledek barangan, wayang krucil, barongan gaprak dan ngeklik jedoran. Empat jenis kesenian tersebut dipilih karena merupakan kesenian yang lekat dengan budaya spiritual di masyarakat Blora,” ujar Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Blora Bawa Dwi Raharja, saat pembukaan festival, Senin malam (8/7/2024).
Menurutnya sebagai daerah yang kaya akan atraksi seni budaya maka kita harus memiliki mindset bahwa berkesenian itu sudah terpatri dalam jiwa dan mendarah daging dalam setiap ekspresi pegiat seni budaya.
”Kita perlu melestarikan nilai-nilai seni budaya daerah karena dengan keberadaan seni budaya inilah kita dapat merasakan keluhuran warisan nenek moyang kita yang penuh dengan nilai-nilai filosofis,” tuturnya.
Dari keberadaan seni budaya yang beragam ini pula, lanjut Bawa, bisa melihat miniatur kehidupan masyarakat yang heterogen dan multietnis. Dari sini pula, bisa berkata kepada dunia luar bahkan kepada dunia bahwa inilah wajah Indonesia yang di dalamnya terbangun spirit unity in diversity, berbeda tetapi satu atau bersatu dalam keberagaman.
”Sangat heterogen namun penuh dengan keramaian. Inilah replika Indonesia yang berbeda agama, keyakinan, tradisi dan budaya namun tetap bisa hidup bersama dengan penuh toleransi, solidaritas, kerukunan, keakraban dan rasa persaudaraan antar satu dengan lainnya,” terang Bawa.
Bawa berharap, dengan Festival Seni Budaya Spiritual ini dapat menjadi salah satu pengungkit daya tarik wisata di Kabupaten Blora. Dengan berkembangnya kepariwisataan di daerah ini nantinya akan memberi dampak pada peningkatan pembanguan perekonomian masyarakat. Sebab sektor pariwisata merupakan sektor yang sangat potensial dan cepat berkembangnya, apabila dikelola dengan tepat.
Sementara itu, Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat, Sjamsul Hadi mengatakan, kegiatan Festival Budaya Spritual Kabupaten Blora 2024 ini mengangkat kearifan lokal. Di mana, di Blora ada sedulur sikep Samin.
Dalam rangka upaya memajukan kebudayaan, kita bersama sama melibatkan pelaku seni, para pemuda, guru, dan penggiat kebudayaan dan pada malam hari ini diundang semua untuk menyaksikan karya karya tradisi dalam kegiatannya salah satunya wayang kucil dengan lakon epiknya yaitu ”Samin Surosentika”.
”Masyarakat Blora luar biasa, semua hadir di alun-alun. Tak salah jika Blora kaya akan ragam budaya khususnya kearifan lokal dan pengetahuan tradisonal yang dimiliki yang dimiliki oleh sedulur sikep. Di mana, pengetahuan lokal masih menjadi pegang teguh oleh sedulur sikep,dan ini terlihat ketika semua berbondong bondong datang ke alun-alun Blora,” jelasnya.
Editor: Dani Agus
Murianews, Blora – Pembukaan kegiatan Festival Budaya Spritual Kabupaten Blora 2024 berlangsung meriah. Festival yang digelar di alun-alun Blora, Jawa Tengah ini, menyedot animo masyarakat untuk datang melihat langsung dari dekat.
Acara ini diselenggarakan oleh Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Kemendikbudristek RI bekerjasama dengan Pemkab Blora pada 8-10 Juli 2024. Hadir dalam pembukaan festival, Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat Sjamsul Hadi.
Festival Budaya Spiritual Kabupaten Blora 2024 ini adalah ruang dan media interaksi budaya di mana berbagai khazanah seni budaya Kabupaten Blora akan ditampilkan, dengan keunikan sendiri-sendiri.
”Dalam acara ini ditampilkan berbagai seni tradisi seperti tayub atau ledek barangan, wayang krucil, barongan gaprak dan ngeklik jedoran. Empat jenis kesenian tersebut dipilih karena merupakan kesenian yang lekat dengan budaya spiritual di masyarakat Blora,” ujar Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Blora Bawa Dwi Raharja, saat pembukaan festival, Senin malam (8/7/2024).
Menurutnya sebagai daerah yang kaya akan atraksi seni budaya maka kita harus memiliki mindset bahwa berkesenian itu sudah terpatri dalam jiwa dan mendarah daging dalam setiap ekspresi pegiat seni budaya.
”Kita perlu melestarikan nilai-nilai seni budaya daerah karena dengan keberadaan seni budaya inilah kita dapat merasakan keluhuran warisan nenek moyang kita yang penuh dengan nilai-nilai filosofis,” tuturnya.
Dari keberadaan seni budaya yang beragam ini pula, lanjut Bawa, bisa melihat miniatur kehidupan masyarakat yang heterogen dan multietnis. Dari sini pula, bisa berkata kepada dunia luar bahkan kepada dunia bahwa inilah wajah Indonesia yang di dalamnya terbangun spirit unity in diversity, berbeda tetapi satu atau bersatu dalam keberagaman.
”Sangat heterogen namun penuh dengan keramaian. Inilah replika Indonesia yang berbeda agama, keyakinan, tradisi dan budaya namun tetap bisa hidup bersama dengan penuh toleransi, solidaritas, kerukunan, keakraban dan rasa persaudaraan antar satu dengan lainnya,” terang Bawa.
Bawa berharap, dengan Festival Seni Budaya Spiritual ini dapat menjadi salah satu pengungkit daya tarik wisata di Kabupaten Blora. Dengan berkembangnya kepariwisataan di daerah ini nantinya akan memberi dampak pada peningkatan pembanguan perekonomian masyarakat. Sebab sektor pariwisata merupakan sektor yang sangat potensial dan cepat berkembangnya, apabila dikelola dengan tepat.
Sementara itu, Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat, Sjamsul Hadi mengatakan, kegiatan Festival Budaya Spritual Kabupaten Blora 2024 ini mengangkat kearifan lokal. Di mana, di Blora ada sedulur sikep Samin.
Dalam rangka upaya memajukan kebudayaan, kita bersama sama melibatkan pelaku seni, para pemuda, guru, dan penggiat kebudayaan dan pada malam hari ini diundang semua untuk menyaksikan karya karya tradisi dalam kegiatannya salah satunya wayang kucil dengan lakon epiknya yaitu ”Samin Surosentika”.
”Masyarakat Blora luar biasa, semua hadir di alun-alun. Tak salah jika Blora kaya akan ragam budaya khususnya kearifan lokal dan pengetahuan tradisonal yang dimiliki yang dimiliki oleh sedulur sikep. Di mana, pengetahuan lokal masih menjadi pegang teguh oleh sedulur sikep,dan ini terlihat ketika semua berbondong bondong datang ke alun-alun Blora,” jelasnya.
Editor: Dani Agus