Murianews, Blora – Melihat perkembangan yang terjadi, Pemkab Blora, Jawa Tengah, mulai mempersiapkan langkah siaga kekeringan. Diperkirakan, dampak kekeringan Blora diprediksi lebih parah dibanding tahun sebelumnya.
Potensi Kekeringan Blora saat ini sudah mulai mengintai 16 kecamatan. Situasi ini mendapatkan perhatian serius dari Pemab Blora, terkait kemungkinan dampak yang akan terjadi.
Kepala Pelaksana BPBD Blora (Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Blora) Mulyowati mengatakan, potensi kekeringan Blora pada 2024 terdapat penambahan wilayah terdampak. Ada empat desa baru yang masuk dalam data wilayah kekurangan air bersih.
"Dalam data kami di 2023 ada 185 desa yang terdampak kekeringan. Untuk 2024 ini bertambah empat desa menjadi 196 desa/kelurahan. Dua desa dari Kecamatan Todanan, dan dua desa dari Kecamatan Kradenan," jelasnya, Senin (9/9/2024).
Mulyowati menjelaskan, pada 2024 ini dua kecamatan yang tahun lalu tak mengalami kekeringan, berpotensi mengalami kekeringan. Meliputi Kecamatan Todanan dan Kradenan.
"Empat desa yang kami tambahkan dalam daftar wilayah kekeringan ini sebagai bentuk antisipasi dari tahun sebelumnya. Pasalnya, kekeringan tahun lalu cukup besar dan bantuan air bersih membludak," ucapnya.
Mulyowati menjelaskan, BPBD Blora sudah memprediksi puncak kekeringan akan terjadi pada Agustus. Pemkab Blora sudah menganggarkan dana sebanyak Rp 105 juta untuk pengadaan droping air bersih.
"Bantuan droping air sudah kami lakukan sejak surat keputusan (SK) keluar pada tanggal 27 Juni. Permintaan bantuan dimulai dari desa-desa yang ada di Kecamatan Jati," tuturnya.
Terpisah, Bupati Blora Arief Rohman mengatakan, pihaknya sudah mulai memetakan desa-desa yang terdampak kekeringan. Desa yang terdampak kekeringan itu akan dilaporkan ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk mendapat bantuan.
"Kami akan mendiskusikan dengan para BUMD dan BUMN serta pihak-pihak lainnya untuk mendapat pengadaan bantuan air bersih. Semoga untuk kekeringan tahun ini menurun dan tidak parah dari tahun sebelumnya," ujarnya.
Editor: Budi Santoso



