Bupati Blora, Arief Rohman bersama Wakil Bupati Sri Setyorini, turut menghadiri upacara peresmian tersebut.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam peresmian tersebut menyampaikan, Proyek Pengeboran BUIC Blok Cepu ini akan menghasilkan tambahan produksi minyak nasional sebesar 30.000 barel per hari.
Dengan investasi sebesar US$ 174 juta, proyek ini diperkirakan akan menghasilkan pendapatan negara sebesar US$ 2,6 miliar. Bahlil juga mengapresiasi kecepatan pengerjaan proyek.
”Alhamdulillah Pak Presiden, pengerjaannya sudah bisa diselesaikan hanya dengan waktu 8 bulan, 2 bulan lebih cepat dari target 10 bulan. Delapan bulan dimulai sejak pelantikan Bapak Presiden. Sehingga saat ini total produksi migas dari Blok Cepu ini mencapai 25% dari target lifting nasional. Proyek ini dikerjakan 99 persen anak negeri,” jelas Bahlil.
Presiden Prabowo Subianto menyambut baik capaian peningkatan produksi migas Blok Cepu ini sebagai dukungan terhadap program swasembada energi yang dicanangkannya.
”Selain swasembada pangan, swasembada energi juga tidak kalah pentingnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Baik energi terbarukan maupun energi dari bahan baku fosil seperti minyak bumi yang ada di Blok Cepu,” ucap Presiden Prabowo secara daring.
Murianews, Blora – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora menaruh harapan besar terhadap peningkatan Dana Bagi Hasil atau DBH Migas menyusul peresmian proyek pengeboran migas Banyu Urip Infill Clastic (BUIC) Exxon Mobil di Gayam, Bojonegoro.
Peresmian tujuh sumur minyak baru lapangan Banyu Urip Blok Cepu ini dilakukan secara daring oleh Presiden Prabowo Subianto pada Kamis (26/6/2025).
Bupati Blora, Arief Rohman bersama Wakil Bupati Sri Setyorini, turut menghadiri upacara peresmian tersebut.
”Alhamdulillah hari ini saya bersama Ibu Wakil Bupati Sri Setyorini, bisa hadir bersama-sama Bupati Bojonegoro dan Wakil Bupati Bojonegoro dalam acara peresmian Proyek BUIC di komplek instalasi pengolahan minyak Exxon Mobil Cepu,” ucap Bupati Arief Rohman.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam peresmian tersebut menyampaikan, Proyek Pengeboran BUIC Blok Cepu ini akan menghasilkan tambahan produksi minyak nasional sebesar 30.000 barel per hari.
Dengan investasi sebesar US$ 174 juta, proyek ini diperkirakan akan menghasilkan pendapatan negara sebesar US$ 2,6 miliar. Bahlil juga mengapresiasi kecepatan pengerjaan proyek.
”Alhamdulillah Pak Presiden, pengerjaannya sudah bisa diselesaikan hanya dengan waktu 8 bulan, 2 bulan lebih cepat dari target 10 bulan. Delapan bulan dimulai sejak pelantikan Bapak Presiden. Sehingga saat ini total produksi migas dari Blok Cepu ini mencapai 25% dari target lifting nasional. Proyek ini dikerjakan 99 persen anak negeri,” jelas Bahlil.
Presiden Prabowo Subianto menyambut baik capaian peningkatan produksi migas Blok Cepu ini sebagai dukungan terhadap program swasembada energi yang dicanangkannya.
”Selain swasembada pangan, swasembada energi juga tidak kalah pentingnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Baik energi terbarukan maupun energi dari bahan baku fosil seperti minyak bumi yang ada di Blok Cepu,” ucap Presiden Prabowo secara daring.
Peningkatan pendapatan...
Atas adanya peresmian sumur baru ini, Bupati Arief Rohman menyatakan harapan Pemkab Blora akan adanya peningkatan DBH Migas untuk pembangunan daerah.
”Dengan adanya peresmian sumur baru ini, kami mewakili Pemkab Blora berharap ke depan ada peningkatan DBH Migas untuk pembangunan daerah. Apalagi ini merupakan upaya percepatan swasembada energi yang dicanangkan oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto,” imbuhnya.
Tak hanya menyaksikan peresmian, Bupati Arief Rohman juga memanfaatkan momentum ini untuk berdiplomasi dengan sejumlah pejabat pusat yang hadir.
Ia duduk bersebelahan dengan Kepala SKK Migas Djoko Siswanto, Komisaris Utama Pertamina Komjen Muhammad Iriawan (Iwan Bule), dan Wakil Direktur Utama Pertamina Oki Muraza PhD.
Bupati Arief secara langsung meminta dukungan agar potensi-potensi migas yang ada di wilayah Kabupaten Blora juga bisa ikut dieksplorasi. Pasalnya, hingga saat ini, eksplorasi Blok Cepu baru terfokus di wilayah Kabupaten Bojonegoro, sedangkan wilayah Blora belum.
”Kami berharap potensi migas Blok Cepu di wilayah Blora juga bisa ikut dieksplorasi agar DBH Migas bisa ikut naik signifikan, selain utamanya mendukung peningkatan lifting minyak nasional,” tambah Bupati Arief.
Sebagai informasi, perolehan DBH Migas Kabupaten Blora dalam tiga tahun terakhir menunjukkan fluktuasi, yakni Rp 15,3 miliar pada 2022, meningkat tajam menjadi Rp 161,4 miliar pada 2023.
Kemudian turun menjadi Rp 135,1 miliar pada 2024, dan hingga Juni 2025 telah mencapai Rp 52 miliar.
Editor: Cholis Anwar