Mereka memilih kembali ke rumah masing-masing setelah situasi di lokasi kebakaran sudah relatif kondusif. Itu diungkapkan Kapolres Blora AKBP Wawan Andi Susanto dalam Rapat Koordinasi Penanganan Kebakaran Sumur Minyak Ilegal di Gandu.
Ia mengatakan, saat ini pihaknya bersama TNI dan stakeholder terkait terus melakukan pengamanan untuk mencegah tindak pidana pencurian maupun hal lain yang merugikan.
”Ini momentum penting untuk menertibkan sumur-sumur minyak ilegal di Blora. Forkopimda sepakat akan membuat maklumat bersama sebagai bentuk komitmen keseriusan penanganan,” tegas Kapolres.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Blora, Mulyowati melaporkan kebakaran yang terjadi, Minggu (17/8/2025) pukul 11.30 WIB telah menyebabkan sekitar 300 KK atau 750 jiwa mengungsi.
”Hingga saat ini tercatat kurang lebih 300 KK dengan 750 jiwa mengungsi di tempat aman seperti di rumah saudara, hingga ditempat pengungsian yang sudah disediakan,” ucapnya.
BPBD bersama perangkat desa setempat juga telah mendirikan dapur umum dan posko darurat. Tak hanya menampung warga yang mengungsi, pihaknya juga turut mengamankan ternak milik warga.
“Saat ini, upaya pemadaman terus dilakukan tim gabungan,” jelasnya.
Murianews, Blora – Sebagian pengungsi kebakaran sumur minyak ilegal di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah mulai kembali ke rumah masing-masing.
Mereka memilih kembali ke rumah masing-masing setelah situasi di lokasi kebakaran sudah relatif kondusif. Itu diungkapkan Kapolres Blora AKBP Wawan Andi Susanto dalam Rapat Koordinasi Penanganan Kebakaran Sumur Minyak Ilegal di Gandu.
Ia mengatakan, saat ini pihaknya bersama TNI dan stakeholder terkait terus melakukan pengamanan untuk mencegah tindak pidana pencurian maupun hal lain yang merugikan.
”Ini momentum penting untuk menertibkan sumur-sumur minyak ilegal di Blora. Forkopimda sepakat akan membuat maklumat bersama sebagai bentuk komitmen keseriusan penanganan,” tegas Kapolres.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Blora, Mulyowati melaporkan kebakaran yang terjadi, Minggu (17/8/2025) pukul 11.30 WIB telah menyebabkan sekitar 300 KK atau 750 jiwa mengungsi.
”Hingga saat ini tercatat kurang lebih 300 KK dengan 750 jiwa mengungsi di tempat aman seperti di rumah saudara, hingga ditempat pengungsian yang sudah disediakan,” ucapnya.
BPBD bersama perangkat desa setempat juga telah mendirikan dapur umum dan posko darurat. Tak hanya menampung warga yang mengungsi, pihaknya juga turut mengamankan ternak milik warga.
“Saat ini, upaya pemadaman terus dilakukan tim gabungan,” jelasnya.
Sumur Ditutup...
Sementara itu, Koordinator Keselamatan Hulu Migas Kementerian ESDM Bambang Eka Satria mangatakan saat ini, tim teknis masih fokus pada pendinginan dan penutupan sumur.
”Api memang sudah mengecil, namun resiko masih ada. Kita butuh suplai air dan akses jalan untuk mobilisasi alat berat. Nantinya sumur akan ditutup dengan standar teknis yang aman agar tidak kembali menimbulkan kebakaran,” terangnya.
Dalam arahannya, Bupati Blora Arief Rohman menegaskan penanganan kebakaran sumur minyak rakyat harus dilakukan secara terpadu, baik dalam jangka pendek maupun panjang.
”Pemkab prihatin atas kejadian ini, terlebih sudah menimbulkan korban jiwa. Saat ini keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama. Posko pengungsian dan dapur umum sudah didirikan, sementara langkah teknis pemadaman terus dilakukan bersama Pertamina, BPBD, Damkar, dan pihak terkait,” ujarnya.
Bupati juga meminta agar aparat penegak hukum bersama Kementerian ESDM menindak sumur-sumur minyak ilegal agar peristiwa serupa tidak terulang.
”Kejadian ini harus jadi pelajaran bersama. Sehingga tidak ada kejadian serupa terjadi lagi,” tambahnya.
Editor: Zulkifli Fahmi