Rabu, 19 November 2025

Murianews, Blora – Siapa sangka, halaman rumah sederhana di Desa Palon, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, menjadi saksi lahirnya inovasi anak muda dalam bidang perikanan. Di sana, Anindita Ravi Pamungkas, pemuda berusia 20 tahun, berhasil mengembangkan budidaya ikan nila dengan sistem bioflok.

Bermodalkan tekad dan ketekunan, mahasiswa semester lima Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe (STTR) Cepu, jurusan Teknik Mesin ini, mengelola 17 kolam bioflok yang tersebar di halaman rumah dan area persawahan milik keluarganya.

Meski sibuk dengan kegiatan kuliah, Anindita tetap menyempatkan diri merawat ribuan ikan nila yang menjadi sumber penghasilannya. Usaha kerasnya berkembang pesat hingga mampu menghasilkan omzet jutaan rupiah setiap kali panen.

“Saya mulai tahun 2023. Awalnya budidaya lele, tapi di Blora sudah banyak yang ternak lele. Akhirnya saya pilih ikan nila karena masih jarang dan permintaannya tinggi,” ujarnya.

Tidak hanya sekadar memilih komoditas yang tepat, Anindita juga menerapkan sistem bioflok, metode budidaya modern yang memanfaatkan mikroba untuk menjaga kualitas air sekaligus menekan biaya pakan. Menariknya, seluruh ilmu tersebut ia pelajari secara otodidak dari berbagai sumber digital.

“Sekarang belajar itu mudah. Saya belajar dari YouTube, TikTok, Google, bahkan AI. Asal ada kemauan, semua bisa,” katanya sambil tersenyum.

Dalam satu siklus budidaya selama tiga hingga empat bulan, setiap kolam miliknya mampu menghasilkan 2–3 kuintal ikan nila. Bahkan dari kolam ikan di area sawah hasilnya bisa mencapai 4–5 kuintal. Selain menjual ikan Nila konsumsi, Anindita juga memasarkan bibit ikan nila secara daring melalui media sosial.

Harga Ikan Nila...

  • 1
  • 2

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler