Rabu, 19 November 2025

Murianews, Blora – Kasus perundungan atau bullying yang menimpa salah satu siswa di SMP Negeri favorit di Blora dan sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu menjadi tamparan keras untuk dunia pendidikan di Blora

Pemkab Blora sendiri langsung merespons cepat dengan mengumpulkan seluruh kepala sekolah SMP dan koordinator wilayah (Korwil) SD di aula kantor Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Blora untuk evaluasi total pada, Selasa (11/11/2025).

Kepala Dinas Pendidikan Blora Sunaryo, menyayangkan masih terjadinya kasus bullying di lingkungan sekolah. Ia menilai bullying di sekolah favorit tersebut merupakan tamparan keras bagi dunia pendidikan di Blora.

Pihaknya pun meminta kepada pihak sekolah untuk segera memediasi kedua belah pihak, korban bullying dan pelaku, serta bekerja sama dengan Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Blora dan Dinas Sosial P3A untuk melakukan pendampingan, mengingat pelaku dan korban masih di bawah umur.

”Padahal, di setiap satuan pendidikan sudah ada Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK). Seharusnya tim ini bisa menjadi benteng pertama untuk mencegah perundungan,” tegas Sunaryo.

Dalam rapat tersebut sendiri, Dinas Pendidikan menekankan pentingnya menghidupkan kembali peran aktif TPPK di setiap sekolah.

Sunaryo juga meminta para kepala sekolah memperketat pengawasan terhadap interaksi siswa, termasuk membatasi penggunaan gadget di lingkungan sekolah, meskipun saat ini pembelajaran digital tetap berjalan.

”Kami tidak bisa melarang total penggunaan handphone karena ada pembelajaran digital. Tapi penggunaannya harus diawasi dan dibatasi agar tidak disalahgunakan,” ujarnya.

Lebih peka...  

  • 1
  • 2

Komentar