Mbah Lasiyo, Sesepuh Kaum Samin Blora yang Sederhana
Nathan
Jumat, 21 November 2025 17:51:00
Murianews, Kudus - Bagi para murid dan warga Sedulur Sikep Samin Karangpace, kepergian Mbah Lasiyo bukan hanya kehilangan seorang pemimpin adat, tetapi juga seorang guru yang selama ini menjadi panutan mereka. Di mata para muridnya dan masyarakat Blora, Mbah Lasiyo adalah pribadi yang sederhana, sabar, dan penuh toleransi.
Mbah Poso (65), salah satu murid yang sudah lama bersama almarhum, menceritakan ajaran utama Mbah Lasiyo adalah kerukunan. Siapapun—dari latar belakang apapun—disambut tanpa membeda‐bedakan. Ajaran ini menjadi salah satu fondasi kehidupan masyarakat Sedulur Sikep, yang mengedepankan harmoni dan saling menghormati.
Para warga juga mengenang Mbah Lasiyo sebagai sesepuh yang tidak pernah lelah melestarikan kearifan lokal. Meski usia semakin menua, almarhum tetap aktif menyuarakan pentingnya menjaga budaya, menjaga tradisi leluhur, dan hidup lurus tanpa menipu maupun menyakiti orang lain.
Bagi masyarakat Samin, budaya bukan sekadar simbol, tetapi nafas kehidupan. Karena itulah, ketika Mbah Lasiyo berpulang, para warga tak henti‐hentinya datang ke rumah duka, mengirim doa, serta mengenang perjalanan ajaran yang telah ditinggalkan. Banyak warga yang hadir dengan pakaian adat hitam khas Samin sebagai bentuk penghormatan terakhir.
Meski berat melepas kepergiannya, para murid bertekad bahwa ajaran—dari toleransi hingga kesederhanaan—Mbah Lasiyo harus terus dijaga. Karena dalam hidup mereka, Mbah Lasiyo bukan sekadar tokoh adat: ia adalah bapak, guru, dan teladan menuju jalan kehidupan yang damai.
"Mbah Lasiyo orang yang baik dan orang yang toleran," jelasnya, Jumat (21/11/2025).
Diberitakan sebelumnya, Sesepuh Sedulur Sikep Samin Klopoduwur, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, Mbah Lasiyo meninggal dunia. Tokoh terkenal di Blora ini meninggal dunia di RS Kariyadi Semarang, Kamis (20/11/2025) malam, sekira pukul 19.15 WIB.
Kemudian jenazah Mbah Lasiyo, dibawa ke rumah duka di Dusun Karangpace, Desa Klopoduwur, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora. Di halaman rumah duka, berbagai karangan bunga ucapan bela sungkawa berjejer. Selain itu tampak para pelayat, juga silih berganti berkunjung ke rumah duka, dan ada yang bergantian membacakan tahlil dan Yasin di Pendopo Sedulur Sikep Samin Karangpace.
Editor: Budi Santoso
Murianews, Kudus - Bagi para murid dan warga Sedulur Sikep Samin Karangpace, kepergian Mbah Lasiyo bukan hanya kehilangan seorang pemimpin adat, tetapi juga seorang guru yang selama ini menjadi panutan mereka. Di mata para muridnya dan masyarakat Blora, Mbah Lasiyo adalah pribadi yang sederhana, sabar, dan penuh toleransi.
Mbah Poso (65), salah satu murid yang sudah lama bersama almarhum, menceritakan ajaran utama Mbah Lasiyo adalah kerukunan. Siapapun—dari latar belakang apapun—disambut tanpa membeda‐bedakan. Ajaran ini menjadi salah satu fondasi kehidupan masyarakat Sedulur Sikep, yang mengedepankan harmoni dan saling menghormati.
Para warga juga mengenang Mbah Lasiyo sebagai sesepuh yang tidak pernah lelah melestarikan kearifan lokal. Meski usia semakin menua, almarhum tetap aktif menyuarakan pentingnya menjaga budaya, menjaga tradisi leluhur, dan hidup lurus tanpa menipu maupun menyakiti orang lain.
Bagi masyarakat Samin, budaya bukan sekadar simbol, tetapi nafas kehidupan. Karena itulah, ketika Mbah Lasiyo berpulang, para warga tak henti‐hentinya datang ke rumah duka, mengirim doa, serta mengenang perjalanan ajaran yang telah ditinggalkan. Banyak warga yang hadir dengan pakaian adat hitam khas Samin sebagai bentuk penghormatan terakhir.
Meski berat melepas kepergiannya, para murid bertekad bahwa ajaran—dari toleransi hingga kesederhanaan—Mbah Lasiyo harus terus dijaga. Karena dalam hidup mereka, Mbah Lasiyo bukan sekadar tokoh adat: ia adalah bapak, guru, dan teladan menuju jalan kehidupan yang damai.
"Mbah Lasiyo orang yang baik dan orang yang toleran," jelasnya, Jumat (21/11/2025).
Diberitakan sebelumnya, Sesepuh Sedulur Sikep Samin Klopoduwur, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, Mbah Lasiyo meninggal dunia. Tokoh terkenal di Blora ini meninggal dunia di RS Kariyadi Semarang, Kamis (20/11/2025) malam, sekira pukul 19.15 WIB.
Kemudian jenazah Mbah Lasiyo, dibawa ke rumah duka di Dusun Karangpace, Desa Klopoduwur, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora. Di halaman rumah duka, berbagai karangan bunga ucapan bela sungkawa berjejer. Selain itu tampak para pelayat, juga silih berganti berkunjung ke rumah duka, dan ada yang bergantian membacakan tahlil dan Yasin di Pendopo Sedulur Sikep Samin Karangpace.
Editor: Budi Santoso