Sekretaris DPUPR Grobogan Wahyu Tri Darmawanto mengatakan, pada tahun depan, pihaknya mengusullkan perbaikan 22 jembatan. Anggarannya yakni sebesar Rp 46,2 miliar.
”DPUPR sudah mengusulkan, tahun 2024 mendatang sebesar Rp 46,2 miliar untuk 22 jembatan. Tentu tidak mungkin seluruhnya (yang rusak) bisa langsung diperbaiki, harus bertahap,” ujar Wahyu, Jumat (28/4/2023).
Ia meyebutkan, saat ini yang menjadi fokus pihaknya yakni jembatan di Dusun Krai, Desa Bandungharjo, Kecamatan Toroh. Ada tiga jembatan yang rusak dari total 10 jembatan di ruas Bandungharjo (Toroh) – Jambangan (Geyer) tersebut.
”Yang diusulkan dibangun satu jembatan, anggarannya Rp 4 miliar,” lanjutnya.Jembatan sepanjang 50 meter itu akan dibangun dengan lebar 4 meter. Lebar itu mengalami penambahan dua kali lipat lebih dibanding kondisi saat ini selebar 1,5 meter.Sebagaimana diberitakan, dua jembatan kayu di Dusun Krai, Desa Bandungharjo, Toroh menjadi perhatian karena sering menjatuhkan pengendara ke sungai. Padahal, jembatan tersebut sangat vital sebagai akses bagi warga setempat. Editor: Supriyadi
Murianews, Grobogan – Sebanyak 618 jembatan di Kabupaten Grobogan dalam kondisi rusak. Dari total jembatan rusak tersebut, 68 dalam kondisi rusa sedang, 11 rusak berat, dua kritis, dan satu runtuh.
Sekretaris DPUPR Grobogan Wahyu Tri Darmawanto mengatakan, pada tahun depan, pihaknya mengusullkan perbaikan 22 jembatan. Anggarannya yakni sebesar Rp 46,2 miliar.
”DPUPR sudah mengusulkan, tahun 2024 mendatang sebesar Rp 46,2 miliar untuk 22 jembatan. Tentu tidak mungkin seluruhnya (yang rusak) bisa langsung diperbaiki, harus bertahap,” ujar Wahyu, Jumat (28/4/2023).
Baca: Waspada! Jembatan Desa Gempolrejo Blora Ambles
Ia meyebutkan, saat ini yang menjadi fokus pihaknya yakni jembatan di Dusun Krai, Desa Bandungharjo, Kecamatan Toroh. Ada tiga jembatan yang rusak dari total 10 jembatan di ruas Bandungharjo (Toroh) – Jambangan (Geyer) tersebut.
”Yang diusulkan dibangun satu jembatan, anggarannya Rp 4 miliar,” lanjutnya.
Jembatan sepanjang 50 meter itu akan dibangun dengan lebar 4 meter. Lebar itu mengalami penambahan dua kali lipat lebih dibanding kondisi saat ini selebar 1,5 meter.
Sebagaimana diberitakan, dua jembatan kayu di Dusun Krai, Desa Bandungharjo, Toroh menjadi perhatian karena sering menjatuhkan pengendara ke sungai. Padahal, jembatan tersebut sangat vital sebagai akses bagi warga setempat.
Editor: Supriyadi