Rabu, 19 November 2025


Salah satu warga Putatsari, S mengaku resah dengan adanya kejadian tersebut. Meski, dalam kejadian itu tak ada korban luka atau korban jiwa.

”Kalau korban tidak ada, tapi bikin resah,” tutur S, Sabtu (29/4/2023).

Menurut S, aksi tersebut diduga dilatarbelakangi konflik antarwarga. Yakni warga Dusun Tahunan, Desa Putatsari, dengan warga Desa Teguhan, Kecamatan Grobogan.

Baca: Todongkan Pistol, Aksi Koboi Jalanan Terjadi di Putatsari Grobogan

”Bertengkar sebelum Lebaran, itu bersambung,” lanjutnya.

Adanya konflik antara warga Putatsari dan Teguhan itu pun dibenarkan Kepala Desa Teguhan, Karsono. Karsono memaparkan, konflik itu bermula ketika warganya menonton dangdutan di Tahunan, Desa Putatsari beberapa waktu lalu.

Saat itu, ada warganya yang dipukul warga setempat. Sebagai aksi balasan, seorang warga Desa Teguhan kemudian melabrak warga di Desa Putatsari pada malam takbiran sepekan lalu. Namun, nahas, warga Teguhan itu menjadi bulan-bulanan warga setempat.
”Ada yang nglurug sendiri saat malam takbiran, sebagai aksi balas dendam. Tapi warga saya itu kemudian dikeroyok warga sana. Lukanya cukup parah, sampai 16 jahitan di kepala,” paparnya.Meski begitu, kejadian di malam takbiran itu kemudian diakhiri dengan damai hitam di atas putih. Kedua belah pihak sepakat tidak melanjutkannya hingga proses hukum.”Sudah damai, ada tanda tangan di atas materai,” lanjutnya.Karena itu, dia mengaku tak tahu pelaku aksi koboi jalanan itu. Dia pun sudah menginterogasi warga-warganya yang sebelumnya terlibat dalam konflik itu.“Sudah saya tanyai warga-warga saya. Yang pakai clurit dan pistol itu bukan warga saya,” tegasnya. Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler