Hafizah Anak Penjual Singkong Goreng Grobogan Diterima Jadi Polwan
Saiful Anwar
Jumat, 26 Mei 2023 18:09:45
Anak pasangan Mahmud Setiawan dan Sri Mulyani itu mendaftar melalui jalur rekrutmen proaktif (rekpro) Hafiz Qur’an. Lutfi, sapaannya, sudah mendaftar sebanyak empat kali.
Lutfi mengaku sebelumnya sudah pernah mendaftar melalui jalur Bintara PTU. Namun, karena tinggi badan kurang setengah senti, ia pun tidak lolos.
”Dulu juga sudah pernah daftar jalur rekpro. Tapi tidak lolos karena pantuklir pusat,” katanya, Jumat (26/5/2023).
Baca: Polwan Polres Grobogan Diwanti-wanti saat Gunakan Sosial MediaDia kemudian mencoba lagi melalui jalur umum. Saat itu, dia juga masih dinyatakan tidak lolos. Gara-gara tidak lolos beberapa kali itulah dia sempat diejek tetangga agar menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) atau yang kini disebut Pekerja Migran Indonesia (PMI).
”Sempat diejek tetangga. Saya disuruh bekerja ke luar negeri saja untuk menjadi TKW,” ujarnya.
Alumnus MAN Demak itu kemudian dengan gigih menambah tinggi badannya dengan berlatih keras. Lufti kemudian mendaftar lagi, dan dia pun berhasil diterima secara gratis.
Alumni Pondok Pesantren Miftahul Huda Wonosobo, Jateng itu pun bersyukur dapat diterima tanpa biaya. Kini, dia tinggal menunggu jadwal untuk menjalani pendidikan di Sepolwan yang dijadwalkan pada Juli 2023 nanti.
Mahmud Setiawan (44), ayah Lutfi mengaku sempat tidak percaya sang anak diterima. Pria yang sehari-hari berjualan singkong di Pasar Gubug itu baru percaya setelah melihat sendiri pengumumannya.
”Awalnya saya tidak percaya. Tapi saya sudah membuktikan sendiri. Anak saya diterima sebagai anggota Polri gratis,” katanya.Sejak awal, dia memang sudah mewanti-wanti bahwa dirinya tidak bersedia membayar untuk mendaftarkan anaknya menjadi polisi. Jika memang tetap nekat daftar, sang anak diminta mendaftar dengan jalur rekrutmen proaktif Hafiz Qur’an.”Kamu kalau mau mendaftar Polisi, saya tidak mau kalau harus membayar dengan menggunakan uang. Saya tidak punya uang. Kamu mendaftar sebagai anggota Polisi membawa Al Qur’an, kalau memang mau mendaftar, jangan memakai uang,” pesannya kepada sang anak.
Baca: Polwan-Polwan Cantik Polres Blora Blusukan di Desa, Ada Apa?Menurut Wawan, sapaannya, keberhasilan itu menjadi rezeki tersendiri untuk keluarganya. Dia merinci hanya mengeluarkan uang hanya untuk fotokopi, foto dan biaya perjalanan.Wawan mengaku berpenghasilan sekitar Rp 100 ribu per hari dari berjualan singkong goreng. Karena itu, dia merasa penghasilannya tidak akan cukup untuk mendaftar menjadi anggota Polri.”Ya penghasilan hanya segitu. Karena itu, saya tidak ada biaya kalau harus membayar,” katanya. Editor: Cholis Anwar
Murianews, Grobogan – Lutfi Febri Maharani (20), anak penjual singkong goreng di Dusun Bogor, Desa Putatnganten, Kecamatan Karangrayung, Grobogan diterima menjadi anggota Polisi wanita (Polwan) secara gratis.
Anak pasangan Mahmud Setiawan dan Sri Mulyani itu mendaftar melalui jalur rekrutmen proaktif (rekpro) Hafiz Qur’an. Lutfi, sapaannya, sudah mendaftar sebanyak empat kali.
Lutfi mengaku sebelumnya sudah pernah mendaftar melalui jalur Bintara PTU. Namun, karena tinggi badan kurang setengah senti, ia pun tidak lolos.
”Dulu juga sudah pernah daftar jalur rekpro. Tapi tidak lolos karena pantuklir pusat,” katanya, Jumat (26/5/2023).
Baca: Polwan Polres Grobogan Diwanti-wanti saat Gunakan Sosial Media
Dia kemudian mencoba lagi melalui jalur umum. Saat itu, dia juga masih dinyatakan tidak lolos. Gara-gara tidak lolos beberapa kali itulah dia sempat diejek tetangga agar menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) atau yang kini disebut Pekerja Migran Indonesia (PMI).
”Sempat diejek tetangga. Saya disuruh bekerja ke luar negeri saja untuk menjadi TKW,” ujarnya.
Alumnus MAN Demak itu kemudian dengan gigih menambah tinggi badannya dengan berlatih keras. Lufti kemudian mendaftar lagi, dan dia pun berhasil diterima secara gratis.
Alumni Pondok Pesantren Miftahul Huda Wonosobo, Jateng itu pun bersyukur dapat diterima tanpa biaya. Kini, dia tinggal menunggu jadwal untuk menjalani pendidikan di Sepolwan yang dijadwalkan pada Juli 2023 nanti.
Mahmud Setiawan (44), ayah Lutfi mengaku sempat tidak percaya sang anak diterima. Pria yang sehari-hari berjualan singkong di Pasar Gubug itu baru percaya setelah melihat sendiri pengumumannya.
”Awalnya saya tidak percaya. Tapi saya sudah membuktikan sendiri. Anak saya diterima sebagai anggota Polri gratis,” katanya.
Sejak awal, dia memang sudah mewanti-wanti bahwa dirinya tidak bersedia membayar untuk mendaftarkan anaknya menjadi polisi. Jika memang tetap nekat daftar, sang anak diminta mendaftar dengan jalur rekrutmen proaktif Hafiz Qur’an.
”Kamu kalau mau mendaftar Polisi, saya tidak mau kalau harus membayar dengan menggunakan uang. Saya tidak punya uang. Kamu mendaftar sebagai anggota Polisi membawa Al Qur’an, kalau memang mau mendaftar, jangan memakai uang,” pesannya kepada sang anak.
Baca: Polwan-Polwan Cantik Polres Blora Blusukan di Desa, Ada Apa?
Menurut Wawan, sapaannya, keberhasilan itu menjadi rezeki tersendiri untuk keluarganya. Dia merinci hanya mengeluarkan uang hanya untuk fotokopi, foto dan biaya perjalanan.
Wawan mengaku berpenghasilan sekitar Rp 100 ribu per hari dari berjualan singkong goreng. Karena itu, dia merasa penghasilannya tidak akan cukup untuk mendaftar menjadi anggota Polri.
”Ya penghasilan hanya segitu. Karena itu, saya tidak ada biaya kalau harus membayar,” katanya.
Editor: Cholis Anwar