Museum Gajahan Sendang Gandri Grobogan Masih Sepi, Pemkab Cari Solusi
Saiful Anwar
Jumat, 7 Juli 2023 09:40:53
Pemkab Grobogan melalui Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporabudpar) pun berupaya agar museum lapangan yang diresmikan Agustus 2022 itu lebih ramai dikunjungi.
Kabid Kebudayaan Disporabudpar Grobogan Endang Darwati mengungkapkan, pihaknya terus mencari solusi agar museum tersebut lebih ramai pengunjung. Salah satunya, yakni dengan menggandeng sekolah-sekolah dan meminta peserta didiknya berkunjung.
”Kami sudah berkoordinasi dengan kepala sekolah yang terlibat dengan kegiatan kami tahun lalu mengenai museum. Kami juga menyampaikan informasi langsung kepada peserta didik SMA melalui kegiatan pelatihan belajar bersama di museum,’’ ungkapnya, Jumat (7/7/2023).
Endang menambahkan, museum tersebut memiliki niai edukasi yang tinggi, khususnya kepurbakalaan. Sehingga, sayang apabila tak dimanfaatkan optimal.
Selain berkoodinasi dengan sekolah, upaya lainnya yakni agar akses ke lokasi semakin baik. Endang mengaku pihaknya sudah mengusulkan agar akses ke lokasi dilakukan perbaikan, agar masyarakat lebih nyaman saat berkunjung.
”Pada saat musrenbang (musyawarah rencana pembangunan), saya sudah mengusulkan melalui Bappeda untuk membangun jalan akses. Kami juga berkoordinasi dengan Dinas Pertanian melalui jalan usaha tani,’’ paparnya.
Baca: Museum Situs Gajahan Sendang Gandri Banjarejo Grobogan Disebut yang Pertama Berkonsep Lapangan
Namun demikian, lanjut Endang, usulan tersebut belum disetujui. Endang menyatakan, museum dengan ukuran 18x14 meter itu memang berada di tengah sawah atah lahan warga. Jarak museum ke rumah warga terdekat sekitar 450 meter.Tahun lalu, saat diresmikan, akses ke lokasi masiih berupa tanah pematang sawah seperti pada umumnya.
Baca: Mengunjungi Museum di Grobogan Ini, Kamu Bakal Merasakan Sensasi Jadi PenelitiBupati Grobogan Sri Sumarni saat ke lokasi pun sampai harus dibonceng sepeda motor karena mobil tidak bisa masuk.”Akses ke lokasi memang agak susah, hanya jalan pematang sawah. Sekarang sudah bebatuan jalannya, hasil iuran dari warga,’’ tandasnya. Editor: Ali Muntoha
Murianews, Grobogan – Museum Gajahan Sendang Gandri di Desa Banjarejo, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah masih sepi pengunjung.
Pemkab Grobogan melalui Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporabudpar) pun berupaya agar museum lapangan yang diresmikan Agustus 2022 itu lebih ramai dikunjungi.
Kabid Kebudayaan Disporabudpar Grobogan Endang Darwati mengungkapkan, pihaknya terus mencari solusi agar museum tersebut lebih ramai pengunjung. Salah satunya, yakni dengan menggandeng sekolah-sekolah dan meminta peserta didiknya berkunjung.
”Kami sudah berkoordinasi dengan kepala sekolah yang terlibat dengan kegiatan kami tahun lalu mengenai museum. Kami juga menyampaikan informasi langsung kepada peserta didik SMA melalui kegiatan pelatihan belajar bersama di museum,’’ ungkapnya, Jumat (7/7/2023).
Endang menambahkan, museum tersebut memiliki niai edukasi yang tinggi, khususnya kepurbakalaan. Sehingga, sayang apabila tak dimanfaatkan optimal.
Selain berkoodinasi dengan sekolah, upaya lainnya yakni agar akses ke lokasi semakin baik. Endang mengaku pihaknya sudah mengusulkan agar akses ke lokasi dilakukan perbaikan, agar masyarakat lebih nyaman saat berkunjung.
”Pada saat musrenbang (musyawarah rencana pembangunan), saya sudah mengusulkan melalui Bappeda untuk membangun jalan akses. Kami juga berkoordinasi dengan Dinas Pertanian melalui jalan usaha tani,’’ paparnya.
Baca: Museum Situs Gajahan Sendang Gandri Banjarejo Grobogan Disebut yang Pertama Berkonsep Lapangan
Namun demikian, lanjut Endang, usulan tersebut belum disetujui. Endang menyatakan, museum dengan ukuran 18x14 meter itu memang berada di tengah sawah atah lahan warga. Jarak museum ke rumah warga terdekat sekitar 450 meter.
Tahun lalu, saat diresmikan, akses ke lokasi masiih berupa tanah pematang sawah seperti pada umumnya.
Baca: Mengunjungi Museum di Grobogan Ini, Kamu Bakal Merasakan Sensasi Jadi Peneliti
Bupati Grobogan Sri Sumarni saat ke lokasi pun sampai harus dibonceng sepeda motor karena mobil tidak bisa masuk.
”Akses ke lokasi memang agak susah, hanya jalan pematang sawah. Sekarang sudah bebatuan jalannya, hasil iuran dari warga,’’ tandasnya.
Editor: Ali Muntoha