Geger, Mayat Tergeletak di Teras Rumah di Penawangan Grobogan
Saiful Anwar
Kamis, 7 Desember 2023 19:19:00
Murianews, Grobogan – Sesosok mayat laki-laki ditemukan di tergeletak di teras sebuah rumah kosong di Desa Penawangan, Kecamatan Penawangan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah Kamis (7/12/2023).
Di sekitar mayat itu tidak ditemukan identitas apapun, sehingga belum diketahui jati dirinya. Mayat itu ditemukan di teras rumah milik warga yang sudah kosong.
Diduga korban merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Korban diperkirakan sudah meninggal dunia lebih dari 1x24 jam, bahkan dua hari yang lalu.
Kapolsek Penawangan AKP Darmono mengungkapkan, peristiwa tersebut awalnya diketahui oleh warga yang mencium bau menyengat.
”Saksi mencium bau tak sedap dari sebuah rumah kosong," kata Kapolsek.
Saat dicek, ternyata ditemukan sesosok mayat laki-laki di teras rumah kosong tersebut. Melihat adanya sesosok mayat, saksi kemudian memberitahukannya kepada warga lainnya.
”Peristiwa itu kemudian dilaporkan kepada perangkat desa dan diteruskan ke Polsek Penawangan," kata AKP Darmono.
Mendapat laporan tersebut, petugas dari Inafis Polres Grobogan, Polsek Penawangan, dan tim medis dari Puskesmas Penawangan 1 kemudian menuju TKP dan melakukan pemeriksaan.
”Dari hasil pemeriksaan, tidak ada tanda-tanda penganiayaan. Penyebab kematian korban diduga karena sakit dan sudah tua," imbuh kapolsek.
Ciri-ciri korban yakni berambut putih pendek, kumis tipis, dan jenggot panjang warna putih.
”Korban mengenakan kaus oblong warna hitam polos dipakai dengan posisi terbalik, kemeja warna hitam, celana kolor panjang milik wanita warna hitam," paparnya
Selain itu, juga ditemukan sebuah tas ransel warna hitam yang berisi sebuah sajadah warna cokelat, sebuah handuk warna krem, bermacam pakaian kotor serta uang tunai kertas pecahan Rp 2 ribu sebanyak sebelas lembar.
Selanjutnya, Inafis bersama Unit Reskrim Polsek Penawangan dan Puskesmas Penawangan 1 berkoordinasi dengan Dinas Sosial Grobogan dan kemudian membawa jenazah tersebut ke RSUD Purwodadi untuk dimakamkan pihak RSUD.
Editor: Ali Muntoha
