Murianews, Grobogan – Dinas Pertanian Grobogan mencatat, jumlah luas lahan tembakau di Kabupaten Grobogan naik dibanding 2022. Sebelumnya, luas tembakau berjumlah 2500 hektar, kini menjadi sekitar 3000 hektar.
Kepala Dinas Pertanian Grobogan Sunanto mengatakan, selain luas lahan yang meningkat, harga jual rajangan kering tembakau juga meningkat. Peningkatan bahkan mencapai hampir 50 persen dibanding tahun sebelumnya.
”Harga jual ikut meningkat. Pada 2022 di kisaran Rp 30 ribu hingga Rp 40 ribu, sedangkan tahun ini ada di kisaran Rp 60 ribu hingga Rp 70 ribu per kg rajangan kering tembakau,” kata dia.
Luas lahan tersebut, kata Sunanto, berimbang dengan Demak. Sedangkan bila dibandingkan dengan Blora, Rembang, Pati, Kudus, dan Sragen, capaian Grobogan masih lebih unggul.
Meski punya lahan cukup luas, namun hasil panen tersebut belum tentu akan diserap oleh pabrik rokok di Grobogan. Menurutnya, hal itu terkait racikan rokok.
”Jadi, ada resep rokok yang cocok dengan tembakau daerah tertentu. Bergantung resep rokok dari pabrik masing-masing,” imbuhnya.
Pihaknya juga berharap, ke depan para petani bisa bermitra dengan perusahaan. Sehingga, pihaknya dapat menjamin harga tembakau.
”Petani tembakau harus bisa bermitra dengan perusahaan. Sehingga kendala pemasaran yang dihadapi petani tembakau selesai,” ucapnya.
Editor: Zulkifli Fahmi



