Rabu, 19 November 2025

Murianews, Grobogan – Surat suara simulasi Pilpres 2024 yang digunakan KPU Grobogan saat menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara menampilkan gambar empat pasangan Capres-Cawapres.

Salah satunya terjadi di Desa Truwolu, Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan, Rabu (31/1/2024). Meski begitu, Komisioner KPU Grobogan Agung Budi Prasetyo berharap itu tak menjadi persoalan.

Ia mengatakan, penggunaan surat suara simulasi Pilpres dengan gambar empat Capres-Cawapres itu sudah menjadi ketentuan KPU RI.

”Kami berharap adanya 4 paslon dalam surat suara capres dan cawapres tidak menjadi permasalahan. Intinya kami berharap masyarakat paham dengan pemungutan suara pemilu nantinya,” terangnya.

Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Daerah Partai Ummat Grobogan Mukhayatin mengatakan, munculnya empat pasangan capres berpotensi membingungkan masyarakat saat pemungutan suara berlangsung. Menurutnya, sebaiknya disesuaikan dengan kondisi yang semestinya, yakni tiga paslon.

”Harusnya kegiatan simulasi adalah sebuah percontohan, harusnya disesuaikan dengan kegiatan Pemilu. Karena ada tiga paslon, simulasinya ya tiga paslon,” kata dia.

Mukhayatin itu berpendapat, tujuan dari simulasi adalah memudahkan para pemilih. Yakni agar saat Pemilu berlangsung masyarakat dapat menggunakan hak suara dengan benar.

Ketua DPC PKS Tawangharjo Nunung Mustakim juga mengungkapkan hal senada. Menuturnya, simulasi dengan jumlah paslon berbeda justru bisa menyebabkan masyarakat tambah bingung.

”Jumlah paslon capres kan ada tiga, tapi dalam surat suara simulasi ada 4 pasangan capres,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris DPC PDIP Grobogan Agus Siswanto justru mengutarakan hal berbeda. Dia mengatakan simulasi hanya semacam gladi sehingga ketika paslon capres-cawapres dilebihkan, hal itu tak menjadi masalah.

”Nanti kalau tiga paslon dikhawatirkan malah seperti lembaga survei. Kita positive thingking aja, buat masyarakat Grobogan adem. Terkait aturan yang benar gimana, bisa ditanyakan KPU,” ungkap sosok yang juga Ketua DPRD Grobogan itu.

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar

Terpopuler