Rabu, 19 November 2025

Murianews, Grobogan – Banjir Grobogan, Jawa Tengah hingga Jumat (15/3/2024) sore ini masih terus meninggi. Laporan BPBD Grobogan terbaru menyebutkan, ada 103 desa di 13 kecamatan terdampak banjir kali ini.

Jumlah desa terdampak banjir itu meningkat signifikan dibanding Jumat (15/3/2024) pagi, di mana baru 40-an desa terdampak. Namun demikian, kebanyakan desa tambahan tersebut hanya terdampak di area persawahan.

Selain jalan raya dan rumah warga, banjir kali ini juga diketahui merendam ribuan hektar sawah. Area persawahan yang terendam pun merata di belasan kecamatan terdampak. Area terparah berada di Kecamatan Purwodadi, Brati, Penawangan, Tegowanu, dan Godong.

Banjir yang terus meninggi memaksa warga untuk mengungsi. Apalagi, ketinggian banjir di titik terdalam di Purwodadi sudah mencapai dada orang dewasa.

Sementara itu, masih berdasar laporan BPBD Grobogan, sudah ada lebih 600 warga mengungsi. Mereka tersebar di beberapa titik pengungsian.

Titik-titik pengungsian itu antara lain berada di Balai Desa Getasrejo, Kecamatan Grobogan sebanyak 125 orang. Kemudian di rumah Sekdes Getasrejo sebanyak 40 orang, di Pendapa Kabupaten sebanyak 100 orang, kantor PCNU Grobogan sebanyak 75 orang.

Berikutnya, di musala belakang Polsek Kota Purwodadi sebanyak 250 orang, di masjid Baitul Makmur Purwodadi sebanyak 35 orang, dan di hotel Catra sebanyak 13 orang.

Kepala Pelaksana BPBD Grobogan Endang Sulistyoningsih belum bersedia berkomentar banyak atas banjir parah kali ini. Saat ditanya soal pembukaan Bendung Wilalung Kudus yang dapat mengurangi banjir Grobogan, dia hanya menjawab pintu bendung itu sudah dibuka, tanpa menjelaskan jumlah pintu yang dibuka.

”Sudah dibuka,” kata Endang, singkat.

Sebagaimana diberitakan, banjir di Grobogan hari ini semakin parah dibanding pada Kamis (14/3/2024) kemarin. Kondisi ini pun diyakini juga lebih parah dibanding yang terjadi pada awal Februari 2024 lalu di mana banjir merendam halaman Pendapa Grobogan.

Editor: Budi Santoso

Komentar